SEKRETARIAT PIMPINAN PUSAT KMHDI

Sekretariat Operasional (Surat Menyurat):
Jalan Kakatua Blok AA No. 14 Perumahan Cipinang Indah II, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur 13430
* Fax. : 021 – 86600779
Sekretariat Domisili :
Jalan Anggrek Nelly Murni Blok A No. 03, RT/RW 02/03 ,
Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah – Jakarta Barat 11480

Loading

Kurang lebih 14 (empat belas) hari lagi kita akan menikmati pesta 5 tahunan yaitu Pemilu atau yang sering kita sebut adalah Pesta Demokrasi, tepat di tanggal 14 Februari 2024 di mana kita juga merayakan hari kasih sayang di sini lah moment cinta dan kekuasaan berpadu menjadi kelanggengan para tokok-tokoh penguasa baru akan lahir dan menjadi pengganti penguasa-penguasa yang sudah lama, tua dan renta serta yang kaum Gen Z menyebutnyaSudah Tidak Layak” memimpin negara Indonesia.

Masyarakat tampak penuh gairah menunggu pesta ini berlangsung dan sekaligus Masyarakat juga nampak kebingungan dengan apa yang disajikan oleh masing-masing pemeran saat berpentas di markasnya yang ingin menjadi pemimpin. Setiap calon menyampaikan visi-misi dan berujung pilih no ini itu dan lain sebagainya.

Tidak hanya antar calon ini yang bersuara dan bertingkah aneh tidak luput dari perhatian yaitu Tim Pemenangan juga saling adu skill di pelbagai lahan subur yang bisa memberikan hasil panen suara. Semakin banyak yang ingin dihasilkan semakin beragam tingkah juga ditunjukannya. Dari keinginan tersebut masing-masing tim saling rebut lahan dan saksinya siapa yang telat harus mencari tempat-tempat baru, tidak cukup orang dewasa disasar bahkan hingga siswa SD pun bisa dimanfaatkan

Media sosial menjadi salah satu dari senjata yang dijadikan alat tempur untuk saling adu pengalaman sampai pengetahuan para calon yang diusung. Tidak dapat dikontrol juga dan mengakibatkan saling memperkuat dan adu argument antar Tim/loyalis dan berujung saling menjatuhkan.

Tidak sedikit juga Masyarakat sosial media merespon hal yang disuguhkan di tiap berandanya dengan hal-hal lucu, dari goyononan yang berkalimatYang Bener Aje, Rugi Dong” sampai puncak kelucuan nya bahkan ada guyonan yang menjadi konten keseharian oleh oknum di bawah umur, bisa kita lihat dari akun sosial media yang membuat partai PASI (Partai Anak Seluruh Indonesia).

Hal ini meupakan pertanyaan bagi kita Mahasiswa dan sekaligus pegiat Organisasi, apakah ini adalah bentuk yang namanya Demokrasi, Bebas Berbicara, Berprilaku, atau kah ini adalah fenomena kemerosotan Demokrasi itu sendiri dan hasil dari kontrol yang lemah terhadap sikap-sikap yang tidak tegas oleh pemangku kekuasaan? Atau juga bisa ini ulah dari hasil apa yang ditunjukan oleh para pemangku kekuasaan tersebut?

Dari pelbagai fenomena diatas perlu adanya sikap yang utuh dari pemikiran kita untuk menyambut dan merespon kebutuhan negara, tidak hanya pemimpin yang bisa memberikan cinta terhadap Masyarakat dan Negara, tetapi Pemimpin yang Tegas dan Berani. Astungkara dengan pemimpin tersebut permasalahan negara bisa diselesaikan dan juga masyarakan terkontrol dengan baik.

Mengutif kalimat Abdurrahman Wahid/Gus Dur “Bangsa Ini Penakut! Tidak Berani Menghukum Yang Bersalah

Dari ucapan Presiden ke 4 (Empat) Republik Indonesia bisa kita artikan pemimpin juga harus berani dan tegas terhadap yang bersalah dan bersifiat otokratis terhadap oknum-oknum yang merugikan Negara, baik rugi keuangan, merusak keamanan dan menghambat kesejahteraan Masyarakat. Dengan demikian kontrol terhadap yang menyalah gunakan arti dan penerapan makna sesungguhnya Demokrasi harus mendapatkan saksi yang tegas.

Oleh : Pitriyou ( PC KMHDI Denpasar)

Share:

administrator