SEKRETARIAT PIMPINAN PUSAT KMHDI

Sekretariat Operasional (Surat Menyurat):
Jalan Kakatua Blok AA No. 14 Perumahan Cipinang Indah II, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur 13430
* Fax. : 021 – 86600779
Sekretariat Domisili :
Jalan Anggrek Nelly Murni Blok A No. 03, RT/RW 02/03 ,
Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah – Jakarta Barat 11480

Loading

Denpasar, kmhdi.org – Doa awal tahun 2025 bahwa Pulau Bali adalah pulau paling nyaman sudah mulai pupus karena beberapa peristiwa yang tidak menyenangkan terkait kenyamanan dan keamanan Bali mulai terusik. Adapun beberapa peristiwa yang paling viral adalah tragedi berdarah di Nangka Utara, korban KP tiba-tiba ditusuk pria tidak dikenal, insiden penjambretan wanita di Pecatu, serta pengakuan seorang pria di akun @infodenpasarterkini.id yang bercerita bahwa saat hendak berangkat kerja, ia hampir dicegat atau dibegal di By Pass Ir. Ida Bagus Mantra Saba. Yang terbaru, warga berhasil mengamankan pelaku curanmor di daerah Pecatu, Minggu sore 16/02.

Dari beberapa insiden di atas tentu menimbulkan pertanyaan dan ketakutan masyarakat tentang keamanan Bali serta keberanian masyarakat untuk melakukan aktivitas perjalanan pada malam hari karena takut akan mengalami kejadian serupa atau menjadi korban selanjutnya.

Lantas, apakah insiden ini akan terus berlanjut atau bisa dihentikan? Tentu ini menjadi fokus pemerintahan baru, terutama Kepolisian Daerah Bali selaku pemegang tanggung jawab atas keamanan dan ketertiban di Bali. Namun, sangat disayangkan insiden ketertiban dan keamanan yang terjadi belakangan ini muncul akibat kurangnya fokus dan perhatian aparat terhadap keamanan masyarakatnya sendiri, sementara mereka lebih banyak berfokus pada hal yang tidak mendesak, seperti intensitas pengawalan pejabat di jalan serta penggunaan sirine yang berlebihan.

Tentu, fokus keamanan yang tidak mendesak ini terkadang menjadi kekesalan masyarakat. Salah satu contohnya adalah penggunaan sirine yang berlebihan di tengah kemacetan sehingga menimbulkan kebisingan serta ketidaknyamanan saat berkendara. Pada dasarnya, setiap orang memiliki urgensi masing-masing saat berkendara, sehingga seharusnya hal ini menjadi perhatian agar keamanan masyarakat dan penyelenggara pemerintahan dapat terjamin secara bersamaan.

Diharapkan ke depannya masalah keamanan dan kenyamanan ini menjadi salah satu fokus prioritas para penyelenggara keamanan, baik TNI maupun Polri. Keamanan ini secara tidak langsung mempengaruhi kegiatan-kegiatan vital seperti pariwisata maupun ekonomi yang sedang berkembang di Bali. Semoga terealisasi!

Penulis : Yunan Pradipa (Kabid Sosmas PC KMHDI Denpasar)

Share:

administrator