![]()
Denpasar, kmhdi.org – Semua masyarakat di dunia pasti memiliki keinginan sama untuk menjadi bangsa yang maju. Bangsa maju bisa tercermin dari seluruh aspek kehidupan yang berjalan secara optimal. Mulai dari pendidikan yang berkualitas, ekonomi yang mumpuni, sosial-budaya yang harmoni, sampai kepastian akan hadirnya stabilitas politik dan kemajuan teknologi.
Mewujudkan bangsa yang maju tentu memerlukan proses yang panjang dan struktural. Hal ini bisa dimulai dari melihat ke dasar sebagai pijakan awalnya. Dasar yang dimaksud mengacu kepada pengembangan kompetensi manusia – manusia di dalamnya. Dengan demikian, suatu bangsa akan bisa melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas untuk menjadi para ahli yang mumpuni di bidangnya.
Apa yang akan terjadi ketika suatu bidang tidak diisi oleh para ahli?
Ironi terbalik akan terjadi jika suatu masyarakat ingin menjadi bangsa yang jenaka. Suatu kondisi, dimana posisi – posisi tinggi tidak diberikan kepada Para Ahli, namun lebih kepada hasil bagi – bagi. Hal ini bisa dicontohkan, ketika Ketua Dewan Bidang Pendidikan justru diisi oleh Seorang Pebisnis, atau mungkin ketika Pimpinan Bidang Komunikasi justru diisi oleh Para Ekonom yang lahir bahkan sebelum teknologi eksis.
Pada sebuah bangsa yang memilih jenaka, tentu akan sangat rawan terjadinya penyimpangan dibalik kedok kekuasaan. Bisa jadi, pendidikan yang bertujuan utama mencerdaskan, justru menjadi lahan bisnis dengan sistem yang abu – abu. Bisa juga, data masyarakat yang seharusnya dijaga ketat oleh negara, justru mudah dibobol dengan backup data yang cenderung kelabu.
Pentingnya Kembali Memanggil Para Ahli!
Di bangsa yang maju, seekor ikan sudah semestinya akan hadir untuk menyelam. Disatu sisi, seekor kera akan selalu dipersilahkan atau dimanfaatkan untuk memanjat pohon. Hal ini sebagai analogi, dimana para ahli yang berkompeten sudah seyogyanya mengisi bidang – bidang hidup selaras dengan keahlian yang mereka miliki.
Sebagai contoh, Profesor Pendidikan sudah seyogyanya hadir sebagai Menteri Bidang Pendidikan, dan Ahli Komunikasi sudah sewajarnya hadir sebagai Menteri Bidang Komunikasi dan Informasi. Dengan demikian, aspek hidup akan berjalan dengan maksimal, serta SDM berkualitas bisa tersalurkan sebagaimana mestinya.
Pilih Bangsa Maju atau Bangsa Jenaka?
Dari pemaparan di atas sesungguhnya sangat mudah membedakan antara bangsa yang maju dengan bangsa yang jenaka. Bangsa yang maju akan selalu memberdayakan Para Ahli untuk mengisi suatu posisi, terutama yang dikenal tinggi dan mumpuni. Sementara bangsa yang jenaka, sudah barang tentu akan selalu memanfaatkan pihak yang mudah patuh dan lahir dari proses bagi – bagi. Jadi dari dua pilihan tersebut, apakah pilihan bangsamu hari ini?
Penulis : I Dewa Gede Darma Permana (Ketua PC KMHDI Denpasar)
