SEKRETARIAT PIMPINAN PUSAT KMHDI

Sekretariat Operasional (Surat Menyurat):
Jalan Kakatua Blok AA No. 14 Perumahan Cipinang Indah II, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur 13430
* Fax. : 021 – 86600779
Sekretariat Domisili :
Jalan Anggrek Nelly Murni Blok A No. 03, RT/RW 02/03 ,
Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah – Jakarta Barat 11480

Loading

Metro, kmhdi.org – Maraknya fenomena sosial yang mengarah pada gejala Penurunan moral akhir-akhir ini sebagai akibat dari terjadinya krisis keteladanan di negeri ini. Sehingga dibutuhkan formula khusus yang bersumber dari pola kepemimpinan para petinggi.

Peringatan Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Juni merupakan momentum penting bagi seluruh elemen bangsa Indonesia untuk dapat mengembalikan nilai-nilai luhur Pancasila yang semakin memudar. Kuncinya terletak pada jiwa kepemimpinan para pejabat negara, mengingat mereka adalah figur pemimpin yang secara otomatis dijadikan panutan masyarakat.   

Kondisi bangsa yang ramai dengan hiruk-pikuk kegaduhan politik, perilaku korup banyak pejabat, saling menghujat bahkan sampai merambah ke ranah agama di masyarakat diantara indikator mulai terkikisnya nilai-nilai luhur Pancasila. Kuncinya hanya satu yaitu dibutuhkan pola kepemimpinan yang mampu dijadikan role model, bukan hanya membuat visi misi yang ngak masuk diakal, karena seorang pemimpin kan teladannya masyarakat. Ironisnya kan sekarang banyak pejabat tinggi negeri yang justru terperangkap masalah korupsi dan kasus lainnya yang sangat tidak mencerminkan Pancasila. Sehingga yang terjadi, krisis kepemimpinan berkepanjangan berujung pada hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemimpinnya, baik di level eksekutif maupun legislatif.

Disinilah dibutuhkan perubahan besar dan mendasar tentang bentuk demokrasi bangsa Indonesia, dari yang sebelumnya bersifat prosedural menjadi demokrasi substansial. Untuk itu, keteladanan seorang pemimpin di semua lini, baik di lingkungan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah merupakan syarat utama bagi terwujudnya bangsa yang sehat dan kuat. Bukan sekedar mereka yang populis, melainkan punya jiwa kepemimpinan serta kemampuan.  

Jika pemerintah ingin mengembalikan ruh Pancasila agar benar-benar diamalkan di masyarakat, maka dibutuhkan suasana kondusif dengan kondisi masyarakat yang tidak mudah diadu-domba. Setidaknya hal tersebut dapat dilakukan melalui peningkatan kualitas pendidikan dan ekonomi dengan asumsi, keduanya merupakan modal dasar untuk membentuk bangsa yang kokoh dari segi SDM. Sehingga dengan mudah mampu memahami, menghayati sekaligus mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Begitu juga dengan mereka yang di posisi ekonomi lemah, Nah disitulah sangat dibutuhkan peran pemerintah dengan mencari solusinya. apalagi momentum pilkada kali ini masyarakat harus bisa memilih Pemimpin yang bersungguh-sungguh, mereka yang mampu mengangkat derajat pendidikan dan ekonomi masyarakatnya,
Begitu juga dengan Mahasiswa Sebagai kaum akademis, mahasiswa sudah semestinya mengambil peran penting dalam berbagai aspek bidang kehidupan termasuk dalam bidang politik. Pilkada sudah di depan mata. Mahasiswa dituntut untuk memainkan peran tersebut sebagai bukti bahwa mahasiswa masih mampu menunjukkan eksistensinya dengan aktif.

Mahasiswa juga dinilai sebagai penguat moral bangsa. Pada pilkada kali ini, mahasiswa diharapkan mampu memiliki moral yang baik, menjadi teladan dan juga bisa memberikan dampak positif di masyarakat.

Tidak hanya itu, mahasiswa juga sebagai penjaga nilai nilai pancasila yang selama ini diakui secara universal.

Share:

administrator