Jakarta, kmhdi.org (28/10) – Dalam rangka Hari Peringatan Sumpah Pemuda yang ke-93 di tahun 2021, Pimpinan Pusat Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PP KMHDI) menyoroti sejumlah permasalahan yang dianggap masih luput dari perhatian pemerintah. Permasalahan itu mulai dari demokrasi yang dibajak oleh oligarki, penegakan hukum yang jalan ditempat dan krisis ekologi yang belakang ini kerap terjadi.
Dalam keterangannya, Ketua Presidium PP KMHDI I Putu Yoga Saputra menilai bahwa pemerintah belum menunjukan komitmen dalam menjalankan prinsip demokrasi yang seutuhnya, penegakan hukum yang masih tebang pilih, serta tidak adanya perhatian tentang menjaga kelestarian lingkungan.
“Perlu kita ingatkan kepada pemerintah bahwa wajah demokrasi hari ini sedang tidak baik-baik saja. Demokrasi yang dianggap sebagai payung hukum dalam menyampaikan pendapat dan kebebasan berekspresi seakan dibajak dan dikuasi oleh penguasa atau oligarki,” Terang yoga Saputra.
Pemuda asal makassar tersebut menilai bahwa dalam situasi demokrasi saat ini, para elite sangat jarang melibatkan generasi muda dalam menelurkan kebijakan strategis. Bahkan partisipasi lebih cenderung hanya melibatkan segelintir elit saja yang membuat praktek demokrasi di Indonesia hanya sebatas artificial.
“Hari ini, populasi generari muda berada di kisaran 144,87 juta jiwa atau sekitar 53,81 persen, dan ini setangah dari penduduk di indonesia. Tanpa keterlibatan generasi muda, maka bisa disimpulkan dalam setiap kebijakan yang ada, para elite yang memiliki usia jauh di atas generasi muda akan sulit mengakomodir serta memahami cara berfikir dan keinginan generasi muda,” jelasnya.
Yoga menambahkan bahwa bukan hanya persoalan demokrasi, tetapi dibidang hukum juga harus dilakukan reformasi. Ia menganggap bahwa penegakan hukum saat ini masih belum mampu menjaga dan memberikan keadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia dan terkesan tebang pilih.
“Yang menjadi permasalahan dari dulu dalam proses penegakan hukum yang masih belum mampu mengayomi dan memberikan keadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Penegakan hukum hari ini masih jalan ditempat dan bisa di otak-atik oleh penguasa. Terlebih beberapa kasus suap dan penyalahgunaan wewenang masih mewarnai penegakan hukum di negeri ini,” jelas Yoga.
Ia juga mengingatkan bahwa selain persoalan diatas, yang menjadi sorotonya adalah isu lingkungan. Krisis ekologi menjadi ancaman bagi masyarakat setiap saat, sehingga perlunya perhatian pemerintah dalam melestarikan lingkungan dan pengelolaan sumber daya yang baik tanpa mengorbankan keselamatan dan kelestarian lingkungan.
“Persoalan lingkungan saat ini menjadi perhatian karena dengan ambisi pemerintah untuk menggejot pembangunan infrastruktur dan investasi tentunya berdampak pada kelestarian lingkungan. Banyak lahan serta hutan yang dikorbankan, dirombak untuk kepentingan pembangunan infrastrukur dan investasi. Dampaknya adalah kerusakan ekologis yang kian parah yang bisa saja menjadi bom waktu yang bisa mengancam keselamatn masyarakat” ungkap Yoga.
Di akhir pembicaraan, dalam peringatan Hari Sumpah pemuda yang ke-93 ini, Ketua Presidium PP KMHDI Periode 2021-2023 itu juga mengajak kepada seluruh pemuda di seluruh Indonesia terkhusus generasi muda Hindu untuk tetap mengobarkan semangat Sumpah pemuda sebagai janji dan komitmen di setiap lini kehidupan.
“Selamat Hari Sumpah Pemuda ke 93 tahun, sebagai generasi muda hindu kita harus tetap mengobarkan semangat sumpah pemuda disetiap lini kehidupan yang kita jalani. Dengan mewarisi api sumpah pemuda kita akan menjadi generasi yang tangguh dan tumbuh,” Tutupnya.