SEKRETARIAT PIMPINAN PUSAT KMHDI

Sekretariat Operasional (Surat Menyurat):
Jalan Kakatua Blok AA No. 14 Perumahan Cipinang Indah II, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur 13430
* Fax. : 021 – 86600779
Sekretariat Domisili :
Jalan Anggrek Nelly Murni Blok A No. 03, RT/RW 02/03 ,
Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah – Jakarta Barat 11480

Loading

Mataram, Kmhdi.org-Berbagai persoalan keagamaan internal juga dialami umat Hindu Indonesia. PC KMHDI Mataram sebagai organisasi mahasiswa Hindu kritis Hindu di Kota Mataram tergerak untuk  mengajak masyarakat sekitar, terutama pemuda-pemudi Hindu yang tergabung dalam organisasi Hindu kampus untuk berdiskusi (16/10). 

Kabid Litbang PC KMHDI Mataram, I Putu Esa Manditha Putra mengatakan bahwa penguatan critical thinking para kader PC KMHDI Mataram dan mahasiswa-mahasiswa Hindu di Kota Mataram perlu dilakukan untuk mengasah sikap kritis menghadapi permasalahan sekitar.

Menjawab dinamika yang terjadi akibat Disrupsi 5.0,  Litbang PC KMHDI Mataram menghadirkan pihak Forum Alumni KMHDI I Gede Wiska S.P., yang juga merupakan ketua demisioner  pimpinan cabang tahun 1999-2001 sebagai narasumber. 

Gede Wiska sebagai narasumber juga menekankan bahwa dibawah gempuran era modern dan menyebarnya radikalisme, umat Hindu tidak boleh acuh terhadap hal tersebut.

“Kota Mataram ini majemuk, perbedaan agama dan budaya/adat Istiadat antara agama dapat memicu tidak ketidaharmonisan hubungan sosial keagamaan masyarakat yang satu dengan yang lainnya. Hal ini dapat menimbulkan kesalahpahaman yang dapat memunculkan sikap radikalisme sehinggu mendorong timbulnya perpecahan” ucap beliau saat memandu diskusi.

Penekanan terhadap umat Hindu bahwa tidak boleh terbawa arus yang hanya akan merugikan umat sendiri, penanaman sikap toleransi beragama harus selalu diteguhkan juga disampaikan saat diskusi berlangsung.

Ketua PC KMHDI Mataram, I Gusti Ayu Ira Apriyanti menyampaikan bahwa kemajuan generasi umat Hindu di masa depan ditentukan oleh kita bersama. Hal yang dapat kita lakukan ialah belajar dan melakukan pengembangan diri sembari mengamalkan sikap-sikap yang baik.

“Hal ini dilakukan demi berlangsungngya kedamaian kehidupan beragama baik secara internal dan eksternal di negeri ini sehingga bisa menghadapi dinamika terhadap persoalan umat sejak era Disrupsi 5.0 terjadi”, tutup Ira.

Share:

administrator