SEKRETARIAT PIMPINAN PUSAT KMHDI

Sekretariat Operasional (Surat Menyurat):
Jalan Kakatua Blok AA No. 14 Perumahan Cipinang Indah II, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur 13430
* Fax. : 021 – 86600779
Sekretariat Domisili :
Jalan Anggrek Nelly Murni Blok A No. 03, RT/RW 02/03 ,
Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah – Jakarta Barat 11480

Loading

Lampung Selatan, kmhdi.org – Pimpinan Cabang Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PC KMHDI) Lampung Selatan menggelar diskusi bersama secara daring dengan tema “Pendidikan dalam Perspektif Hindu”. Dihadiri oleh ketua PD KMHDI Lampung, Ketut Agus Setiawan dan Kabiro Kajian Isu PD KMHDI Lampung, Putu Debby Yolanda, kegiatan dilaksanakan pada, Rabu (02/02).

“Walaupun kita pintar merakit nuklir, tetapi apabila  belajar agama maka tidak berguna karena dengan ilmu pengetahuan berbasis agama, inilah kita dapat menyeberangi lautan dosa” Ungkap Agus Setiawan.

Sementara itu I Kadek Ria Febri Yana selaku ketua PC KMHDI Lampung Selatan mengatakan bahwa pendidikan bukan hanya tentang akademik saja tetapi juga tentang budi dan pekerti. Ia menambahkan bahwa Pendidikan itu ibarat sebuah keluarga, yang dimana seorang anak suputra akan mengangkat derajat keluarganya.

Selaras dengan itu, Kabiro Kajian Isu PD KMHDI Lampung, Putu Debby Yolanda mengatakan Pendidikan karakter dimulai dari usia dini dan juga remaja. Yang dimana Keluarga adalah tempat belajar paling utama bagi seorang anak.

“Keluarga adalah sekolah pertama bagi anak-anak nya. Belajar itu merupakan aktivitas yang dilakukan sepanjang hayat kita dan orang tua adalah guru pertama dalam sebuah keluarga,” jelasnya.

Ada dua poin penting yang dibahas dalam diskusi tersebut, yaitu Pembuatan pasraman atau pendidikan berbasis Hindu di jenjang SD, SMP, dan SMA. Mengingat banyak sekali daerah-daerah dengan kualitas pendidikan Hindu yang terbilang masih sangat kurang terfasilitasi. Kurang nya para pengajar dan juga buku-buku penunjang pembelajaran. Masalah ekonomi pun turut menjadi faktor penghambat dalam memaksimalkan pendidikan di beberapa daerah tersebut. Maka untuk mengatasi permasalahan yang ada dibutuhkan pendirian pasraman untuk anak-anak di daerah setempat.

Selain itu, Permasalahan kedua yaitu minimnya para pengajar terutama Guru Agama Hindu di sekolah-sekolah. Mengingat Banyak sekolah yang bisa dikatakan tidak memiliki Guru Agama Hindu. Hal ini terjadi karena memang kurangnya minat dari para sarjana pendidikan Hindu yang ingin mengabdikan diri menjadi seorang Guru. Alasan terkuat yakni karena honor yang diberikan untuk para guru yang terbilang masih jauh dari kata layak. Apa yang telah dikorban kan oleh seorang guru untuk murid pada kenyataan tidak diberi upah yang maksimal dan setara dengan pengorbanan mereka. Hal inilah yang perlu dibenahi agar tercipta pendidikan Hindu yang lebih berkualitas.

Share:

administrator