SEKRETARIAT PIMPINAN PUSAT KMHDI

Sekretariat Operasional (Surat Menyurat):
Jalan Kakatua Blok AA No. 14 Perumahan Cipinang Indah II, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur 13430
* Fax. : 021 – 86600779
Sekretariat Domisili :
Jalan Anggrek Nelly Murni Blok A No. 03, RT/RW 02/03 ,
Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah – Jakarta Barat 11480

Loading

Bogor, kmhdi.org – PC KMHDI Bogor adakan diskusi bersama dengan tema “Permasalahan Isu Minyak” yang dilaksanakan secara virtual via Zoom Meeting pada hari Rabu (13/04) dengan moderator Putu Elissa dan pemantik Putu Eka Ariyani.

Enrycho selaku ketua PD KMHDI Jabar yang turut hadir dalam diskusi menyampaikan pandanga terkait kenaikan Minyak. Ia mempertanyakan kenapa hanya BBM jenis Pertamax yang di naikan. Selain itu, kelangkaan Minyak goreng yang terjadi disebabkan karena adanya Penurunan produksi Minyak Sawit mentah.

“Tapi kalian kepikiran gak sih? kalo kenaikan minyak ini ada hubungannya dengan perang rusia-ukraina?, mungkin gak sih kenaikan harga minyak goreng ditambah BBM yang biasanya jarang naik ketika mau lebaran ini merupakan siasat secara ekonomi makro untuk mempersiapkan indonesia emas di 2045” tambah Enrycho untuk memancing diskusi.

Menanggapi hal tersebut, peserta diskusi I Nengah Dharma Pradnyadita menyampaikan pandangannya. Menurutnya, kenaikan BBM jenis Pertamax adalah cara pemerintah untuk mencegah Mobilitas masyarakat dalam bepergian menggunakan kendaraan pribadi.

“Ini mungkin menurut pandangan saya dari sudut pandang lain, jadi cara pemerintah mencegah mobilitasi berjalan lebih banyak dengan cara menaikkan harga bbm, ketika harga bbm naik otomatis orang akan berpikir dua kali untuk berpergian, sehingga tingkat mobilitas itu menurun, dan akhirnya harga-harga bahan pokok itu dapat dikendalikan” sahut I Nengah Dharma Pradnyadita.

Sementara itu, Army menambahkan pendapatnya bahwa seharusnya orang yang pendukung transportasi umum tidak melakuakan demo mengingat kenaikan Pertamax akan mendorong masyarakat untuk lebih memilih menggunakan transportasi umum.

“orang yang pro transportasi publik harusnya tidak demo soal kenaikkan harga bbm, atau menurut gua ini semua tuh hanya akumulasi keinginan manusia, suatu hari bakal bisa turun lagi harganya,” jelasnya.

Di akhir diskusi, moderator kegiatan Putu Elissa menyampaikan bahwasanya topik bahasan yang di diskusikan memiliki banyak turunan permasalahan. Ia juga berharap akan di adakannya Diskusi lanjutan yang membahas permasalahan kehidupan sehari-hari.

“Dari satu topik yang kita bahas ini ternyata banyak cabangnya, tapi emang tujuannya untuk berdiskusi dan membuka pikiran kita semua. Semoga nanti jika ada Si Paling Bingung part 2 kita bisa berdiskusi lebih jauh lagi mengenai topik yang mungkin bisa kita bahas dikehidupan sehari-hari,” tutup Putu Elissa.

Share:

administrator