Oleh: I Dewa Gede Darma Permana, S.Pd (Ketua PC KMHDI Denpasar)
Dua hari yang lalu seorang adik tingkat tiba – tiba menghubungi saya di tengah malam. Dalam pesan sederhananya melalui media sosial WhatsApp, dia mengucapkan selamat atas terbitnya Jurnal baru saya di Widyottama Sanatana. Bukanlah sesuatu yang berlebihan ketika ia memuji. Terlebih pesan yang saya dapatkan dari akun media sosial IG @uhnsugriwa_official kemarin malam, jurnal tersebut memang baru saja naik strata ke peringkat SINTA 2 per-Oktober 2024 ini.
Lama kami berbalas pesan, adik tingkat tersebut ternyata mencecar saya dengan berbagai pertanyaan. Mulai dari tips dan trik bisa menulis, sampai cara menerbitkan sebuah artikel ilmiah pada suatu Jurnal. Layaknya kakak tingkat yang baik, saya pada akhirnya berhasil menjawab pertanyaannya satu persatu. Namun di akhir percakapan kami, tiada hujan tiada badai ia tiba – tiba menanyakan sebuah pertanyaan yang sulit saya jawab. Ia bertanya dengan tegas:
“Kak kalau di KMHDI, Apakah punya rumah jurnal yang bisa menerbitkan tulisan?”
Sontak pertanyaan tersebut membuat diri saya cukup terperanga. Bagaimana tidak, adik tersebut semacam memberikan ide visioner yang bisa jadi akan membuat rumput KMHDI terlihat lebih hijau. Ditambah dengan semangat kader KMHDI yang senantiasa mempunyai ide brilian untuk menulis, rumah jurnal bisa menjadi suatu hal yang tidak mustahil lagi untuk digapai.
Apa itu Rumah Jurnal?
Mengutip dari website beberapa perguruan tinggi, Rumah Jurnal adalah suatu sistem terintegrasi dan termanajerial untuk mewadahi, menyempurnakan, dan memfasilitasi publikasi dari artikel – artikel ilmiah unggulan dengan selingkung ilmu tertentu. Fokus utama dari Rumah Jurnal adalah memberikan wadah bagi para akademisi, praktisi, dan komunitas untuk berbagi pengalaman dan tulisan dari hasil metodologi yang telah mereka lakukan. Metodologi bisa mengarah kepada suatu fenomena atau permasalahan yang perlu dicarikan jalan keluar dan solusi mutakhir.
Bagaimana Cara Membangun Rumah Jurnal?
Langkah pertama untuk membangun Rumah Jurnal bisa menggunakan suatu platform terkemuka yang bernama OJS (Open Journal System). OJS sendiri merupakan suatu sistem manajemen perangkat teknologi semacam website resmi yang mampu memanajerial pengelolaan jurnal secara otomatis. Untuk memperoleh OJS dalam membangun suatu rumah jurnal, diperlukan perangkat sistem pendukung seperti PHP, Web Server, dan Database Server. Sehingga tidak bisa dipungkiri, pembuatan jurnal memang memerlukan pengorbanan dari sisi biaya tidak begitu sedikit.
Setelah perangkat dan sistem tersedia, barulah pembangunan Rumah Jurnal dimulai dari sisi esensinya. Langkah – langkahnya secara sederhana dipaparkan sebagai berikut:
- Menelaah kebutuhan dan fokus Jurnal. Dalam hal ini jika dihubungkan dengan KMHDI, fokus bisa mengacu kepada ranah keumatan atau kenegaraan dari sisi kemahasiswaan.
- Membentuk Dewan Editorial. Pihak ini kedepan bertugas dalam memberikan arahan strategi serta memastikan kualitas artikel ilmiah yang akan diterbitkan. Kredibilitas Dewan Editorial ini juga perlu diperhitungkan. Usahakan memilih orang dan pihak yang berkompeten seperti dosen atau pihak yang sudah berpengalaman dalam menerbitkan atau mengelola jurnal. Namun dengan sepak terjang KMHDI selama ini di dunia akademisi, saya rasa tidak sulit menemukan pihak yang berkenan menjadi Dewan Editorial di Rumah Jurnal KMHDI.
- Menggandeng Editor Asosiasi. Pihak ini kedepan bertugas dalam penyuntingan dan peninjauan artikel ilmiah yang akan diterbitkan. Tim ini akan membuat artikel yang diterbitkan lebih sempurna, serta menjaga kualitas dan kredibilitas jurnal. Sama seperti Dewan Editorial, Editor Asosiasi bisa menggandeng pihak yang berkenan diajak bekerja-sama untuk peningkatan kualitas dan kuantitas jurnal.
- Mendapatkan ISSN dari Pihak Berwenang. ISSN sendiri merupakan suatu nomor seri standar internasional untuk semakin membuat Rumah Jurnal lebih legal, kredibel, absah, dan berkualitas. Proses mendapatkan ISSN perlu adanya pengajuan dan penerimaan dari pihak berwenang seperti Perpustakaan Nasional.
- Memberikan Digital Object Identifier (DOI) pada Artikel Ilmiah yang telah terbit. DOI sendiri merupakan kode khusus yang dipakai untuk menelaah artikel atau suatu dokumen secara permanen dalam hubungannnya ke suatu website. Platform pembantu pembuatan DOI biasanya memakai Zenodo.
- Indexing dengan mendaftarkan jurnal ke berbagai platform internasional seperti Web of Science, PubMed, dan Scopus. Hal ini berguna dalam meningkatkan kredibilitas dan kualitas jurnal di mata akademisi dan penulis. Terlebih ketika sudah mencapai peringkat tinggi, Rumah Jurnal akan diperhitungkan untuk dijadikan sebagai tempat penerbitan terkemuka.
Peluang dan Tantangan KMHDI dalam Membangun Rumah Jurnal
Berbicara mengenai peluang, Rumah Jurnal sudah barang tentu akan menjadi suatu yang sangat seksi apabila berhasil diwujudkan. Patokannya cukup sederhana; 1) Mahasiswa dari kampus mana yang di era saat ini tidak diwajibkan untuk menerbitkan sebuah artikel ilmiah sebagai syarat wisuda atau kelulusan? Serta OKP mana saja yang sudah memiliki rumah jurnal tersendiri? Apalagi dengan kebutuhan literasi yang telah menjadi suatu tuntutan dunia perkuliahan, Rumah Jurnal oleh KMHDI juga bisa memiliki potensi untuk menghadirkan keuntungan, baik secara moril maupun secara materiil.
Dari sisi tantangan, pembangunan Rumah Jurnal memang bukanlah suatu hal yang bisa hadir semudah membalikkan telapak tangan. Pembangunan Rumah Jurnal juga merupakan suatu perjudian yang bisa menghadirkan suatu keuntungan atau malah kerugian. Dalam membangun sebuah Rumah Jurnal yang besar dan professional, perlu juga disertai tata kelola yang optimal, bahkan mengarah kepada sebuah pengorbanan.
Refleksi
Pertanyaan dari adik tingkat di awal bukanlah suatu hal yang bisa dianggap guyonan atau candaan. Pertanyaan tersebut justru menjadi pelecut kita, bahwa KMHDI memang telah dianggap sebagai organisasi besar nan tersohor. Terlebih dengan sudah disetujuinya pembangunan Lembaga Pendidikan di rekomendasi Rakornas XVI KMHDI di Bandung, Jawa Barat, mempunyai Rumah Jurnal tersendiri bukanlah sekedar mimpi – mimpi. Jadi apakah kita sepakat untuk memulai? Supaya benar saya bisa segera menjawab pertanyaan adik tingkat kemarin dengan cara yang aduhai.
