![]()
Mataram, kmhdi.org – Bakal Pimpinan Cabang Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (BPC KMHDI) Lombok Tengah sukses menyelenggarakan kegiatan Diklat Manajemen Organisasi pada Minggu (20/04). Kegiatan ini mengusung tema “Membentuk Kader KMHDI yang Profesional, Kolaboratif, Progresif, dan Solutif” dan dihadiri oleh kader KMHDI Lombok Tengah, Tim Khusus Pembentukan BPC KMHDI Lombok Tengah, serta pengurus KMHDI NTB dan Mataram.
Acara resmi dibuka dengan sambutan dari Koordinator BPC KMHDI Lombok Tengah, Ketua PD KMHDI NTB, serta Ketua Forum Alumni KMHDI NTB, yang sekaligus membuka kegiatan secara simbolis.
Diklat ini bertujuan memperkuat kapasitas dan kualitas kader dalam menjalankan roda organisasi, khususnya di KMHDI. Materi yang disajikan meliputi dasar-dasar manajemen organisasi, kepemimpinan, komunikasi efektif, serta strategi pengembangan gerakan mahasiswa Hindu baik di tingkat lokal maupun nasional.
Koordinator BPC KMHDI Lombok Tengah yang diwakili oleh Wakil Koordinator, I Desak Riska Juniantari, menekankan pentingnya pelatihan ini sebagai media pembentukan karakter kader. “Bagi kami, DMO ini bukan sekadar pelatihan administratif. Ini adalah ruang pembelajaran, penguatan karakter, serta peneguhan komitmen kita sebagai kader KMHDI untuk senantiasa siap mengabdi dan berkembang,” ujarnya. Ia juga berharap agar seluruh ilmu yang diperoleh dapat diimplementasikan secara nyata di lingkungan organisasi maupun kehidupan sehari-hari.
Ketua PD KMHDI NTB, I Gusti Putu Subawa Putra, dalam sambutannya menyampaikan bahwa tema yang diangkat dalam diklat kali ini sangat relevan dengan tantangan zaman. “Profesional, kolaboratif, progresif, dan solutif adalah nilai-nilai dasar yang harus terus kita hidupkan dalam setiap gerakan KMHDI. Melalui diklat ini, saya berharap seluruh kader bisa menjadi pelopor perubahan di tengah masyarakat, sekaligus menjaga marwah KMHDI sebagai organisasi yang adaptif dan transformatif.”
Lebih lanjut, Gus Putra mengapresiasi semangat para kader muda yang mengikuti proses pengkaderan secara konsisten. “Saya bangga melihat kader-kader Lombok Tengah yang berani mengambil peran dan menjalani proses ini dengan semangat. Tetap semangat dan ikuti setiap prosesnya, karena kaderisasi adalah fondasi utama untuk melahirkan pemimpin yang tangguh dan visioner.”
Ketua Forum Alumni KMHDI NTB yang diwakili oleh I Nyoman Ari Suputra, S.P., turut memperkuat pernyataan yang disampaikan oleh Gus Putra. Ia menilai bahwa manfaat DMO tidak hanya berhenti pada ruang organisasi, tetapi juga relevan untuk dunia kampus dan dunia kerja.
“Pernyataan Gus Putra sangat tepat. DMO ini betul-betul bermanfaat dalam membentuk pola pikir kader, baik dalam konteks akademik maupun profesional. Dulu, di era saya, DMO tidak hanya berisi materi, tapi juga praktik langsung dengan mengambil program kerja dari PC atau PD sebagai studi kasus. Di situlah kami belajar menjadi pemimpin, menganalisis tantangan, serta menerapkan SWOT secara nyata dalam keseharian organisasi,” jelasnya.
Ia berharap metode pembelajaran berbasis praktik semacam ini bisa terus dilanjutkan agar kader benar-benar siap menghadapi tantangan di berbagai lini kehidupan.
