SEKRETARIAT PIMPINAN PUSAT KMHDI

Sekretariat Operasional (Surat Menyurat):
Jalan Kakatua Blok AA No. 14 Perumahan Cipinang Indah II, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur 13430
* Fax. : 021 – 86600779
Sekretariat Domisili :
Jalan Anggrek Nelly Murni Blok A No. 03, RT/RW 02/03 ,
Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah – Jakarta Barat 11480

Loading

Bandar Lampung, kmhdi.org – Ketua Pimpinan Cabang Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PC KMHDI) Bandar Lampung, Wayan Erico Aditama, menyampaikan keprihatinannya atas musibah banjir yang melanda sejumlah titik di Bandar Lampung. Ia menyoroti buruknya tata kelola lingkungan dan minimnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebagai penyebab utama bencana tersebut.

“Banjir yang terjadi bukan semata-mata karena curah hujan tinggi, tetapi akibat dari kurangnya RTH yang berfungsi sebagai resapan air serta buruknya tata kelola normalisasi saluran air di kota ini. Pemerintah harus segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi persoalan ini,” ujar Wayan Erico Aditama pada Senin (20/01).

Hasil penelusuran mendadak oleh Komisi 2 DPRD Provinsi Lampung bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) pada Minggu (19/01) mengungkap bahwa penyumbatan saluran air menjadi salah satu penyebab banjir. Air yang terbendung meluap ke lingkungan penduduk, diperparah oleh kerusakan lingkungan akibat aktivitas tambang ilegal. Anggota Komisi 2 DPRD Lampung, Mikdar Ilyas, menjelaskan bahwa aktivitas tambang ilegal telah merusak struktur tanah, mengurangi daya serap air, dan meningkatkan risiko banjir.

Masalah lain yang turut memperburuk kondisi lingkungan adalah pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung. Limbah yang mencemari sungai tidak hanya memengaruhi kualitas air, tetapi juga berdampak pada kesehatan masyarakat.

KMHDI Bandar Lampung mendesak pemerintah dan pihak terkait untuk bersinergi menciptakan solusi jangka panjang.

“Bencana ini adalah pengingat bahwa kerusakan lingkungan harus segera dihentikan. Jika dibiarkan, dampaknya akan semakin besar bagi kehidupan masyarakat dan generasi mendatang,” tegas Wayan Erico.

Dengan kolaborasi yang solid antara pemerintah, organisasi, dan masyarakat, KMHDI Bandar Lampung berharap kejadian serupa dapat dicegah di masa depan demi menciptakan kota yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Share:

administrator