Karangasem, Kmhdi.org – Sekolah merupakan tempat untuk menimba ilmu dan menjadi suatu kewajiban untuk belajar di sekolah. Namun masih banyak sekolah yang perlu mendapatkan perhatian khusus, seperti SD Negeri 8 Seraya yang terletak di Banjar Peninggaran, Desa Seraya, Kec. Karangasem, Kab. Karangasem Bali. Diliput pada kegiata KMHDI mengajar (13/05)
Pendidikan dipandang penting demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Masyarakat yang hidup di pelosok tentunya berbeda kualitas pendidikannya jika dibandingkan dengan masyarakat yang hidup di perkotaan yang sarat dengan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai.
Kepala Sekolah SD N 8 Seraya, I Wayan Pasek Ardana mengatakan. Masyarakat pelosok bisa juga disebut masyarakat tradisional karena cenderung hidup jauh dari pusat kota dan sering kali mengalami kendala, apalagi pada bidang pendidikan seperti sarana dan prasarana yang minim serta terbatasnya tenaga pendidik karena
“susahnya transportasi untuk menjangkau lokasi. Pada beberapa daerah, minat bersekolah sangatlah kurang karena dinilai tidak menghasilkan uang.” Ucapnya
SD Negeri 8 Seraya salah satu sekolah dasar yang letaknya di pelosok jauh dari perkotaan. Sekolah tersebut berdiri sejak 18 Maret 1983 silam, hingga saat ini sekolah tersebut masih tetap menjalankan pendidikan, namun karena akses jalan juga yang tidak memungkinkan untuk di jangkau oleh para siswa
Hal ini menyebabkan tidak banyak siswa yang bersekolah di sana selain itu posisi georafis sekolah yang berada di perbukitan turut menjadi tantangan bagi peserta didik ketika hendak ke sekolah, hal ini di perburuk sejak putusnya sebuah jembatan yang menghubungkan wilayah penduduk dengan sekolah tersebut.
Hingga saat ini banyak terjadi kerusakan kerusakan yang hampir bisa di temukan disemua sudut sekolah SD N 8 Seraya seperti bangunan sekolah tersebut belum memiliki tembok pagar di sekeliling sekolah, bangunan kelas sudah sangat tua dengan beratapkan seng yang lapuk yang tidak tau sewaktu waktu bisa roboh dan menimpa orang di bawahnya, begitu juga dengan ruang guru dan kantornya yang perlu juga mendapat perhatian.
prasarana penunjang seperti toilet juga belum bisa dipakai dengan maksimal karena kondsi toilet yang jauh dari kata bersih layak, Kondisi ini sangat memperihatinkan dan tidak layak untuk di gunakan siswa dalam menunjang selama proses belajar mengajar di skolah SDN 8 Seraya , selain sarana prasarana sekolah sangat kurang dan tidak layak pakai yang mempengaruhi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sebagaimana dengan yang di harapkan.
Berdasarkan informasi yng kami dapatkan dari kepala sekolah SD N 8 Seraya, Kondisi satuan pendidikan yang masih membutuhkan peningkatan.
“ perlu peningkatan sarana, prasarana serta fasilitas sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas peserta didik yang dihasilkan” ucapnya
Siswa siswi di sekolah tersebut juga sangat perlu mendapatkan perhatian lebih, baik dari segi pakaian, atribut sekolah seperti sepatu, dasi ataupun topi merah putih yang masih minim di miliki oleh peserta didik di SDN 8 Seraya, perlengkapan sekolah dan juga pendidikan yang tidak bisa di dapatkan dengan mudah dan dengan kondisi alam yang extream serta letak geografis yang cukup menantang sangat mempengaruhi ketahanan dari pakaian dan atribut perlengkapan dan penunjang siswa disana.
Bahkan hampir seluruh siswa baik dari segi pakaian hingga perlengkapan sekolah sangat minim dan memprihatinkan. Hingga saat ini total jumlah keseluruhan siswa 78 orang yang mana dari informasi dari kepala sekolah SDN8 Seraya jumlahnya terus menurun.
Menurunya jumlah peserta didik di SDN8 Seraya tidak terlepas dari beberapa faktor yang di jelaska di atas apabila persolan ini tidak di tindak lanjuti dan upaya upaya pencegahan tentu akan mengancam keberadaan dari SD N 8 Seraya itu sendiri dan tidak hanya itu dampak domino yang terjadi juga kepada masyarakat sekitar yang menghandalkan sekolah tersebut sebagai tepat untuk menimba ilmu pengetahuan bagi generasi penerus bangsa.
