Karangasem, kmhdi.org – Pada tanggal 21 November 2025, seluruh PC KMHDI se-Bali berkumpul dalam Konsolidasi KMHDI se-Bali untuk satu agenda besar, yakni menetapkan Lokasabha. Semua datang dengan kepala dingin, membawa semangat perubahan, dan siap menyatukan langkah organisasi. Fakta di lapangan jelas tanpa abu-abu, empat dari enam PC Bali tegas menyatakan bahwa Lokasabha harus digelar tahun ini.
Mayoritas sudah sepakat. Ketua-ketua PC pun telah menjawab satu per satu alasan yang membuat PD ingin menunda. Setiap kendala telah dicarikan solusi, setiap hambatan telah dibukakan jalannya. Namun anehnya, meski semua solusi sudah disiapkan, PD tetap kukuh pada satu ucapan: “Kami tidak siap.” Lebih aneh lagi, forum yang awalnya kondusif mendadak panas ketika salah satu anggota biro PD datang dengan amarah, tanpa memahami konteks, tanpa menghargai forum, seolah pembahasan mayoritas PC adalah ancaman bagi sesuatu yang tidak ingin disentuh.
Ironi terasa sangat tajam. Baru saja kita merayakan kemenangan Dharma melawan Adharma, namun di internal organisasi sendiri justru muncul sikap yang jauh dari nilai itu. Semangat Dharma baru saja dirayakan, tetapi cara bersikap malah menunjukkan hal sebaliknya. Mau tidak mau muncul pertanyaan besar: apa yang sebenarnya ditakuti dari Lokasabha tahun ini? Jika semua alasan sudah dijawab, mengapa tetap memaksa menunda? Siapa sebenarnya yang “tidak siap” — organisasi atau pihak tertentu?
Karena itu, kami menunggu sikap tegas PD KMHDI Bali. Bukan jawaban yang diputar-putar, bukan kemarahan yang tidak pada tempatnya, bukan alasan yang berubah tiap kali ditanya. Yang dibutuhkan sekarang adalah keberanian memilih jalan yang benar, bukan jalan yang aman untuk segelintir orang.
Sebab jika suara mayoritas PC yang sudah bulat tetap diabaikan, jangan salahkan kader se-Bali jika akhirnya menyimpulkan bahwa penghambat terbesar Lokasabha bukan dari luar, melainkan manuver internal PD itu sendiri.
Penulis: Ni Nengah Dwiantari (Kabid Organisasi PC KMHDI Karangasem)
