SEKRETARIAT PIMPINAN PUSAT KMHDI

Sekretariat Operasional (Surat Menyurat):
Jalan Kakatua Blok AA No. 14 Perumahan Cipinang Indah II, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur 13430
* Fax. : 021 – 86600779
Sekretariat Domisili :
Jalan Anggrek Nelly Murni Blok A No. 03, RT/RW 02/03 ,
Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah – Jakarta Barat 11480

Loading

Denpasar, kmhdi.org – Beberapa hari belakangan ini masyarakat Hindu di Bali dihebohkan dengan pihak PLN yang menyatakan bahwa menghimbau pendirian Penjor yang berjarak 2,5 meter dari sekeliling samping kanan kiri, atas bawah dari pada kabel PLN, Penjor sendiri merupakan dari pada bagian tradisi adat Hindu Bali dalam menyambut hari Raya Suci Galungan, Penjor dalam hari Raya Suci Galungan bukan hanya simbolis hiasan semata, tetapi memiliki makna yang cukup mendalam, Makna dan Filosofi Penjor dalam perayaan Hari Suci Galungan merupakan

  • Simbol Gunung Agung: Penjor melambangkan Gunung Agung, gunung tertinggi dan paling suci di Bali, yang dipercaya sebagai tempat bersemayamnya para dewa dan leluhur. Gunung adalah sumber kemakmuran dan keselamatan.
  • Rasa Syukur: Pemasangan penjor adalah wujud rasa bakti dan terima kasih umat Hindu kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) atas segala anugerah dan hasil bumi yang melimpah.
  • Simbol Naga Basuki: Dalam mitologi, penjor melambangkan Naga Basuki, yang ekornya di puncak gunung dan kepalanya di laut, menjadi simbol kesejahteraan dan kemakmuran (air dari gunung mengalir ke laut menghidupi alam).
  • Kemenangan Dharma: Penancapan penjor pada Hari Penampahan Galungan (sehari sebelum Galungan) melambangkan tegaknya Dharma atau kemenangan kebaikan. 

Kembali pada persoalan yang terjadi, dengan penyampaian yang diberikan oleh pihak PLN yang sifatnya hanya menghimbau, Tentu memiliki faktor kebenaran terhadap situasi yang tidak diinginkan apabila Penjor tersebut bergesekan dengan kabel yang ada di sekitar, hal tersebut juga dapat membahayakan dan juga menyebabkan pemadaman listrik di wilayah sekitar, namun disisi lain pernyataan tersebut juga merupakan kekeliruan dari pada pihak PLN yang mengeluarkan pernyataan tersebut tentu saja menimbulkan polemik pada Masyarakat Hindu Bali, dimana semestinya tradisi dan juga PLN yang merupakan inovasi pada perkembangan zaman modern ini seharusnya bisa saling menjaga, namun sangat disayangkan dalam bagaimana penerapan lapangan yang semestinya kabel dari PLN dapat di tata kelola dengan baik, namun pada kenyataannya dilapangan sangat disayangkan bahwa kabel-kabel yang ada tidak sedikit titik kabel yang sangat mengganggu pemandangan dan bahkan mengganggu kenyamanan akibat dari semerawutnya kabel, jadi alangkah baik nya pihak PLN juga memperhatikan dan memperbaiki dalam tata kelola kabel yang ada dilapangan dengan baik

Namun menyikapi persoalan ini, tentu kita semua sebagai masyarakat juga harus bisa mawas diri dengan saling menjaga Tradisi dan juga kenyamanan, keamanan kita, mari sama sama kita memperbaiki situasi yang ada. Dan dalam hal ini perlu kita soroti pada konteks kemanannya saja, saya rasa apa yang menjadi polemik perihal statemen pihak PLN bukan untuk menggeser sebuah tradisi atau mengotak-atik nya, jadi kita sebagai umat Hindu tidak perlu ambil pusing soal itu.

Selamat hari Raya Suci Galungan lan Kuningan umat se-Dharma sareng sami

Nengah Dwi Darma
Pengurus PC KMHDI Denpasar

Share:

administrator