Karangasem, kmhdi.org – Suasana Minggu pagi di Kota Amlapura tampak berbeda. Dari arah Gor Gunung Agung, puluhan pemuda dengan kaos seragam organisasi berjalan beriringan membawa kotak donasi, spanduk, dan pengeras suara. Udara masih sejuk, namun raut wajah mereka sudah dipenuhi semangat dan tekad untuk berbagi (14/9).
Mereka adalah bagian dari aliansi Pemuda Karangasem Peduli Bali yang terdiri dari PC KMHDI Karangasem, APHB Karangasem, HIMA PNB Karangasem, BEM STKIP Agama Hindu Amlapura, dan HMP STKIP Agama Hindu Amlapura. Bersama-sama, mereka menggelar aksi solidaritas untuk korban banjir dan tanah longsor yang melanda Karangasem dan beberapa wilayah di Bali.

Setelah pengarahan singkat, relawan berpencar ke tiga titik utama: Perempatan Patung Kereta, Pertigaan Abang, dan Pertigaan Jalur 11. Di setiap lokasi, suasana jalan raya yang biasanya dipenuhi deru kendaraan, kini dihiasi dengan lantunan yel-yel solidaritas dan ajakan peduli sesama.
Di perempatan Patung Kereta, suara klakson kendaraan bersahutan, namun tetap diiringi senyum ramah para relawan yang berdiri di sisi jalan. Ada yang mengangkat spanduk bertuliskan “Pray For Bali, Peduli Korban Bencana”, ada pula yang mengulurkan kotak donasi kepada pengendara yang berhenti di lampu merah.
Matahari yang kian terik tidak menyurutkan semangat mereka. Beberapa relawan tampak basah oleh keringat, namun wajah mereka tetap cerah ketika menerima setiap donasi. Suara pengeras suara berulang kali menyerukan ajakan.
“Mari sisihkan rezeki untuk saudara kita yang terdampak bencana. Satu kepedulian kecil sangat berarti bagi mereka.”
Tidak sedikit pengendara yang berhenti sejenak untuk menyumbang. Seorang pedagang sayur yang baru pulang dari pasar menurunkan kaca mobilnya dan menyelipkan selembar uang ke dalam kotak donasi.
“Tidak banyak yang bisa saya beri, tapi semoga ini bisa bermanfaat. Kita semua harus saling membantu saat ada musibah seperti ini,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Seorang sopir angkutan umum pun ikut menyisihkan uang hasil narik hari itu.
“Kalau kita tidak bisa turun langsung membantu, setidaknya kita bisa berbagi rezeki. Ini bentuk kepedulian kecil saya, semoga saudara-saudara kita yang kena musibah bisa cepat pulih,” tuturnya tulus.
Bahkan seorang pelajar yang sedang lari pagi membuka dompet kecilnya, lalu menyumbangkan uang jajan.
“Saya ingin ikut membantu walau sedikit. Rasanya senang bisa ikut berkontribusi,” katanya dengan senyum malu-malu.
Hingga aksi berakhir menjelang siang, total donasi yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp 24.041.100. Jumlah ini menjadi bukti nyata besarnya solidaritas warga Karangasem.
Ketua PC KMHDI Karangasem sekaligus koordinator lapangan, I Ketut Yoga Pramuditya, menyampaikan rasa syukur atas capaian tersebut.
“Kami sangat terharu melihat antusiasme masyarakat. Hasil yang terkumpul ini bukan hanya angka, tetapi cerminan nyata bahwa solidaritas di Karangasem masih sangat kuat. Semoga bantuan ini benar-benar bisa meringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak bencana,” ujarnya dengan nada penuh haru.
Aksi ini bukan hanya soal dana, tetapi juga pesan kemanusiaan. Suasana jalanan yang dipenuhi semangat anak muda, kepedulian masyarakat lintas usia, hingga senyum kecil yang terukir di wajah para relawan menjadi bukti bahwa gotong royong masih hidup di Karangasem.
Dengan semangat itu, Pemuda Karangasem Peduli Bali menegaskan bahwa mereka akan selalu hadir di tengah masyarakat saat dibutuhkan. Solidaritas ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pemuda lainnya di seluruh Bali, bahwa dalam setiap musibah, selalu ada ruang untuk berbagi dan menumbuhkan harapan.