Karangasem, kmhdi.org – Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Karangasem melaksanakan kegiatan Tirta Yatra dengan melukat di Pura Tapak Lawang, Desa Tulamben, Karangasem. Kegiatan ini diselenggarakan bertepatan dengan Rahina Bayu Pinaruh dan Purnama Ketiga, yang diyakini sebagai momentum suci untuk penyucian diri sekaligus memperteguh Sradha Bhakti Umat Hindu. (07/09)
Prosesi diawali dengan persembahyangan bersama yang dipimpin pemangku setempat, kemudian dilanjutkan dengan melukat sebagai simbol pembersihan diri secara lahir maupun batin. Melukat dipercaya mampu mengikis mala (kekotoran) dalam diri sehingga hati menjadi lebih tenang, damai, dan siap menerima tuntunan dharma. Usai melukat, para kader kembali melaksanakan persembahyangan sebagai ungkapan rasa syukur atas karunia Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Salah satu perwakilan KMHDI Karangasem menyampaikan bahwa Tirta Yatra menjadi salah satu cara organisasi menumbuhkan karakter spiritual kader. “Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajak seluruh kader KMHDI Karangasem untuk lebih mendalami nilai-nilai religius, agar bisa menyeimbangkan antara kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual dalam kehidupan berorganisasi,” ujarnya.
Ia juga menegaskan pentingnya kebersamaan dalam setiap program kerja. “Tirta Yatra bukan hanya tentang ritual, tetapi juga tentang bagaimana kader saling berbagi pengalaman, mempererat persaudaraan, serta membangun solidaritas yang kuat. Nilai persaudaraan inilah yang nantinya memperkuat perjuangan KMHDI di tengah masyarakat,” tambahnya.
Kegiatan Tirta Yatra ini ditutup dengan sesi foto bersama dan makan bersama sebagai wujud rasa syukur dan persaudaraan. Pihak KMHDI Karangasem berharap agar Tirta Yatra dapat menjadi program kerja berkelanjutan. “Kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus dilaksanakan, sehingga kader KMHDI tidak hanya tumbuh secara intelektual, tetapi juga semakin matang dalam spiritualitas dan pengabdian,” tutupnya.