![]()
Mataram, kmhdi.org – Dalam setiap forum, pelatihan, dan ruang-ruang diskusi KMHDI, kita sering disuguhi retorika yang memukau. Kata-kata besar selalu dilontarkan: perjuangan, ideologi, pengabdian, transformasi sosial. Tapi yang menjadi pertanyaan besarnya adalah Apa kabar aksi nyata? Kita tidak kekurangan kader yang pintar berbicara. Tetapi kita kekurangan kader yang benar-benar mau bergerak.
Sudah terlalu banyak kader yang lihai membuat status panjang, namun tak hadir saat dibutuhkan di lapangan. Terlalu banyak yang jago berdebat soal nilai dan cita-cita organisasi, tapi lupa menyapa kader, apalagi memperjuangkan kepentingannya. Terlalu banyak yang bersuara lantang dalam rapat, namun nihil kontribusi saat eksekusi. Inilah krisis diam-diam yang sedang menggerogoti jantung organisasi, krisis keteladanan dalam aksi.

KMHDI tidak butuh panggung, KMHDI butuh pengabdian. Kita butuh kader yang lebih memilih turun ke jalan ketimbang hanya tampil di seminar, yang lebih memilih mengawal kaderisasi daripada sekadar selfie di kegiatan, yang lebih sibuk menyusun program konkret daripada menyusun kata-kata manis di media sosial. Retorika boleh memantik semangat, tapi hanya aksi nyata yang bisa membuktikan integritas.
Organisasi ini tidak dibangun oleh mereka yang sekadar pintar berkata-kata, tapi oleh mereka yang bersedia lelah, turun tangan, dan berkomitmen. Oleh karena itu, mari kita periksa ulang niat dan langkah kita. Apakah kita hadir untuk benar-benar mengabdi? Ataukah hanya menjadikan KMHDI sebagai batu loncatan untuk citra dan panggung pribadi? Cukup sudah kaderisasi yang hanya menghasilkan pendongeng. Saatnya kita melahirkan pelaku.
Jika kamu benar-benar kader KMHDI, jangan hanya bicara soal perubahan tapi wujudkanlah itu secara nyata. Jangan hanya bicara soal kaderisasi, tapi jalani dengan aksi nyata karena sejarah tidak mencatat siapa yang paling vokal dan lihai dalam berbicara, tapi siapa yang paling banyak untuk bertindak nyata.
Salam Akar Rumput KMHDI.
Penulis: Salah Seorang Kader Yang Cinta KMHDI