![]()
Bandar Lampung, kmhdi.org – Pimpinan cabang Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia Metro (PC KMHDI Metro) mengecam tindakan represif aparat kepolisian terhadap Demo petani singkong dan mahasiswa yang melakukan unjuk rasa (05/5) di depan Gedung pemerintahan provinsi lampung.
Tindakan tersebut juga dinilai berbagai kalangan mencederai hak demokrasi yang ada disetiap warga negara Indonesia.
Dari pantauan dilapangan, demo yang ricuh tersebut menimbulkan korban dari kedua belah pihak, sedikitnya dua anggota kepolisian harus dilarikan ke rumah sakit setelah kepalanya mengeluarkan darah terkena lemparan batu.
Sementara, dari pihak pendemo juga banyak berjatuhan korban. Salah satunya Nengah Candra yang tak lain ketua KMHDI Lampung. Kronologi peristiwa terjadi setelah Gubernur Lampung Rahmad Mirzani Djausal menerima perwakilan pendemo untuk berbicara.
Nengah Candra yang saat itu duduk di tangga langsung di hampiri oleh beberapa aparat kepolisian yang langsung melakukan tindak pemukulan hingga yang bersangkutan jatuh pingsan.
“Setiap orang maupun kelompok sudah dijamin hak demokrasinya di negeri ini, Demo petani singkong dan mahasiswa sebagian dari bangsa mempunyai hak untuk menyampaikan aspirasi mereka” ungkap I Gusti Ngurah Angga Abimayusa yang merupakan Ketua cabang KMHDI Metro.
