![]()
Palangka Raya, kmhdi.org – Pimpinan Cabang Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Kota Palangka Raya kembali menggelar Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB) XXIX sebagai langkah strategis dalam mencetak kader muda Hindu yang tangguh dan berintegritas. Kegiatan ini berlangsung di Sekretariat KMHDI Kalteng pada 22-23 Maret dan diikuti oleh puluhan mahasiswa Hindu dari berbagai perguruan tinggi. (23/03)

MPAB XXIX tidak hanya menjadi gerbang awal bagi mahasiswa untuk bergabung dengan KMHDI, tetapi juga sebagai wadah pembentukan karakter, wawasan kebangsaan, dan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai KMHDI. Dalam kegiatan ini, peserta dibekali dengan materi sejarah KMHDI, Purwaka KMHDI, struktur dan hubungan kelembagaan KMHDI, bentuk, tujuan, serta atribut KMHDI, termasuk pemahaman tentang peran mereka dalam organisasi.
Ketua Panitia MPAB XXIX, Asbradana, menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan kader-kader yang memiliki semangat juang tinggi dalam mengembangkan diri serta berkontribusi bagi masyarakat dan agama.
“Kami ingin memastikan bahwa kader-kader baru tidak hanya memahami nilai-nilai organisasi, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan di tengah masyarakat,” ujar Asbradana.
Sementara itu, Plh. Ketua PC KMHDI Palangka Raya, Beny Saputra, dalam sambutannya menegaskan bahwa MPAB adalah langkah awal bagi mahasiswa Hindu untuk aktif dalam gerakan intelektual dan sosial.
“KMHDI hadir sebagai wadah bagi mahasiswa Hindu untuk berkembang, berdiskusi, dan berkontribusi dalam isu-isu keumatan serta kebangsaan. Kami berharap kader yang lahir dari MPAB XXIX ini bisa menjadi penerus yang siap berjuang demi agama, bangsa, dan KMHDI,” ungkapnya.
Ketua Pimpinan Daerah KMHDI Kalimantan Tengah, Juprianto, dalam sambutannya yang sekaligus menutup kegiatan, menekankan pentingnya kaderisasi dalam membangun organisasi yang kuat dan berkelanjutan.
“MPAB ini bukan sekadar agenda tahunan, tetapi merupakan investasi jangka panjang bagi KMHDI. Kader yang lahir dari kegiatan ini diharapkan mampu mengembangkan diri, memiliki jiwa kepemimpinan, serta berkontribusi nyata bagi agama, masyarakat, dan bangsa,” ujar Juprianto.