SEKRETARIAT PIMPINAN PUSAT KMHDI

Sekretariat Operasional (Surat Menyurat):
Jalan Kakatua Blok AA No. 14 Perumahan Cipinang Indah II, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur 13430
* Fax. : 021 – 86600779
Sekretariat Domisili :
Jalan Anggrek Nelly Murni Blok A No. 03, RT/RW 02/03 ,
Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah – Jakarta Barat 11480

Loading

Jakarta, kmhdi.org – Tulisan di website kmhdi.org dalam tiga hari terakhir mulai ramai. Salah satu tulisan yang memantik keramaian adalah tulisan dengan judul ‘Kenapa Harus Bangga Menjadi Kader KMHDI‘ yang ditulis oleh Kepala Departemen Kaderisasi, saudara Kadek Andre Juliana.

Sebagai Kepala Departemen yang mengurusi kaderisasi, tentu Andre akan berusaha mengajak setiap kader memiliki kebangga ketika berjubah dan memiliki KTA KMHDI. Dalam tulisanya Andre menyebutkan bahwa kebanggaan ber KMHDI muncul karena nilai perjuangan dan visi besarnya.

Selang beberapa hari tulisan tersebut diterbitkan, muncul tulisan baru dengan nada yang agak pesimis berjudul ‘Soal Slogan Bangga Jadi Kader KMHDI, Siapa Sih yang Punya Artinya‘ dari Ketua PD KMHDI Jawa Barat saudara Lingga.

Dalam tulisanya, Lingga mencoba skeptis terhadap tulisan yang ditulis Kadep Kaderisasi soal sumber kemunculan kebanggaan ber-KMHDI. Ia mempertanyakan klaim Andre apakah sebuah kebanggaan ber-KMHDI karena nilai luhur yang dimiliki KMHDI dan Visi besar yang dimiliki KMHDI?.

Sebagai mantan ketua PC Bogor dan hari ini menjabat sebagai Ketua PD Jabar, Lingga barangkali menemukan fakta-fakta bahwa kader di bawah, bangga ber KMHDI bukan karena dua hal tadi. Namun kebanggaan yang muncul dilandasi oleh hal-hal lain.

Sikap skeptisme Lingga dan optimisme Andre dalam tulisanya tidak salah sebetulnya. Namun, penulis mengganggap Lingga dan Andre terjebak pada soal bangga dan tidak bangga ber-KMHDI. Menurut penulis Ber-KMHDI bukan soal bangga dan tidak bangga. Namun soal kesadaran.

Kita Ber-KMHDI Harus Sadar

Sebagai organisasi yang memiliki ide atau ideologi yang didalamnya memuat dasar dan tujuan organisasi dalam aspek kehidupan beragama (Dharma agama) dan kehidupan bernegara (Dharma Negara), sebagai kader KMHDI langkah pertama kita harus sadar. Sadar bahwa organisasi ini memiliki perjuangan, dan orang-orang (anggota KMHDI) didalamnya adalah prajurit yang memperjuangkanya.

Tujuan organisasi tidak akan bisa diwujudkan jika anggotanya tidak sadar. Hal ini karena anggota yang tidak sadar cenderung tidak militan dan loyal terhadap organisasi. Disamping itu anggota yang tidak sadar uga berpotensi menghilang dan meninggalkan oraganisasi.

Namun hasilnya akan berbeda ketika anggota KMHDI sadar. Mereka akan sadar akan tujuan organisasi, mereka akan militan dan loyal terhadap oragisasai, dan akan siap menjadi pemimpin gerakan ketika pemimpin sebelumnya sudah purna tugaSs.

Kaderisasi Untuk Penyadaran

Salah satu upaya kita membangun kesadaran ini adalah dengan mengadakan kaderisasi berjenjang. Kaderisasi bukan hanya soal teknis pendidikan namun sebagai ajang pembentukan kesadaran. Semakin tinggi kaderisasi yang diikuti (KT 1, KT 2, KT3) kesadaran terhadap nilai-nilai KMHDI juga harus semakin besar.

Core dari kaderisasi KMHDI adalah proses penyadaran. Hal itu pun tertuang dalam Purwaka. Yang mengatakan bahwa mahasiswa Hindu Indonesia sadar akan tugasnya (Dharma agama dan Dharma Negara). Oleh karena itu mahasiswa Hindu membentuk organisasi yang kemudian hari ini kita sebut sebagai KMHDI.

Penulis: Kepala Departemen Kajian dan Isu PP KMHDI, I Wayan Agus Pebriana

Share:

administrator