![]()
Pimpinan Daerah Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Sumatera Selatan menyoroti kabut asap yang kini kian tebal. Dampaknya sudah meluas bukan hanya kesehatan masyarakat yang terancam, tetapi juga mobilitas warga sangat terganggu karena begitu tebalnya kabut asap. (3/10)
Dampak kabut asap ini sudah tidak bisa biarkan begitu saja. Udara segar untuk masyarakat adalah hak dari negara, negara berkewajiban atas kesejahteraan rakyat. Tapi sampai saat ini rakyat belum memperoleh hak tersebut. Beberapa sekolah sudah mulai ditutup, penyakit ISPA terus meningkat & jalanan ditutupi oleh kabut asap.
Ketua Pimpinan Daerah Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia Sulawesi Selatan turut berduka atas terjadinya kabut asap yang harusnya berkurang justru sekarang semakin tebal.
“Kualitas udara di Ibu kota Provinsi Sumsel itu mencapai level hingga di atas 250 mikrogram/m3. Sesuai kategori Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU). Jika kualitas udara berapa pada level 0-50 mikrogram/m3 dalam kondisi baik, sedangkan pada level 50-150 sedang, 150-250 tidak sehat, 250-350 sangat tidak sehat, dan pada level lebih dari 350 mikrogram/m3 berbahaya.” Tuturnya
Menurutnya, Pemerintah Kota ataupun Pemerintah Provinsi seharusnya memiliki peran yang lebih penting dalam menangani serta mencari solusi terkait Karhutla. Ketika berbicara tentang tindakan tegas terhadap pelaku, pemerintah perlu mengidentifikasi akar permasalahannya dan memanfaatkan fasilitas negara secara maksimal untuk menghadapi peristiwa Karhutla yang terus terjadi. Kabut asap bukanlah masalah baru, tetapi hampir setiap tahun menjadi perhatian yang konstan.
Oleh karena itu, dalam situasi ini, tindakan konkret dan tegas dianggap sangat penting untuk mengatasi akar permasalahan Karhutla. PD KMHDI SUMSEL berpendapat bahwa Pemerintah Kota dan Pemerintah Provinsi tidak berhasil secara memadai dalam upaya penanggulangan Kabut Asap yang terjadi.
KMHDI Sumatera Selatan juga telah mengumumkan niatnya untuk melakukan tindakan konkret. Mereka berencana untuk turun ke jalan guna membagikan masker secara gratis kepada warga dan menyampaikan edukasi kesehatan terkait kondisi kabut asap yang telah mengganggu mereka.
