![]()
Buleleng, kmhdi.org – KEDASIH Bali Utara hadir sebagai wadah baru bagi pemuda Hindu untuk membangun ruang dialog dan refleksi, memperkuat nilai-nilai dharma, menumbuhkan kesadaran spiritual, serta mendorong semangat pengabdian sosial. Pemuda diharapkan mampu mengaitkan spiritualitas dengan aksi nyata yang bermanfaat bagi umat dan daerah (21/10).
Kegiatan perdana ini diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PC KMHDI) Buleleng berkolaborasi dengan Penyuluh Agama Hindu Kecamatan Buleleng. Untuk pertama kalinya, kegiatan digelar di Pura Jagatnatha Singaraja bertepatan dengan malam Rahina Tilem Kapat.
KEDASIH merupakan singkatan dari “Kelompok Diskusi Asyik Intelektual Hindu”. Acara diawali dengan persembahyangan bersama, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi reflektif bertema “Mentalitas Pemuda di Ambang Krisis: Saatnya Saling Menyapa, Bukan Menghakimi”. Peserta terdiri dari mahasiswa, pengurus KMHDI, serta Penyuluh Agama Hindu Kecamatan Buleleng.
Kegiatan mendapat dukungan penuh dari Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Buleleng, I Nyoman Gede Wandira Adi, S.T., yang menyampaikan apresiasi terhadap semangat generasi muda Hindu di Kabupaten Buleleng dalam menginisiasi kegiatan reflektif dan edukatif seperti KEDASIH.
“Kami sangat mensupport kegiatan-kegiatan positif yang dilaksanakan masyarakat, terutama generasi muda. Saya mendorong kader KMHDI untuk menjadi kader yang dapat menjadi cerminan KMHDI itu sendiri,” ujarnya.
Wandira juga menegaskan komitmennya untuk terus mendorong kegiatan PC KMHDI Buleleng agar memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
“Melalui kegiatan KEDASIH Bali Utara ini, saya mendorong PC KMHDI Buleleng untuk terus berperan bersama Penyuluh Agama Hindu Kecamatan Buleleng. Ke depan agar bisa melibatkan lebih banyak pihak lainnya, serta menjadikan kegiatan ini berkelanjutan sesuai yang direncanakan,” tambahnya.
Apresiasi juga datang dari Pokjaluh Agama Hindu Kemenag Kabupaten Buleleng, I Kadek Satria, yang menilai kegiatan ini sebagai wujud nyata kolaborasi antara lembaga keagamaan dan organisasi kepemudaan Hindu di Kabupaten Buleleng.
“Kami mengapresiasi PC KMHDI Buleleng yang telah menjadi pihak utama dalam mempersiapkan KEDASIH Bali Utara. Kegiatan ini merupakan hasil dari audiensi antara PC KMHDI Buleleng dengan Penyuluh Agama Hindu Kecamatan Buleleng yang kemudian dikoordinasikan oleh saya selaku Koordinator Penyuluh Agama Hindu,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan makna di balik nama kegiatan tersebut.
“Nama KEDASIH terinspirasi dari burung kedasih, yang dikenal memberi pengingat. Kegiatan ini diharapkan menjadi pengingat bagi masyarakat, khususnya pemuda Hindu, agar datang ke pura tidak hanya untuk sembahyang ritual, tetapi juga untuk memperoleh pencerahan rohani dan memperdalam pemahaman spiritual,” ucap I Kadek Satria.
Melalui kegiatan perdana ini, PC KMHDI Buleleng berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi dengan berbagai pihak, terutama dalam membangun mentalitas, spiritualitas, dan semangat pengabdian pemuda Hindu di Bali Utara.
“KEDASIH Bali Utara bukan hanya ruang diskusi, tetapi ruang pembelajaran bersama. Kami berharap kegiatan ini menjadi pengingat agar nilai-nilai dharma tetap hidup dalam tindakan dan pikiran pemuda Hindu,” tutup pernyataan dari Dia Damayanti selaku Ketua PC KMHDI Buleleng.
