![]()
Jakarta, kmhdi.org – Pimpinan Pusat Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PP KMHDI) melalui Lembaga Ekonomi Kreatif dan UMKM melaksanakan audiensi strategis dengan Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Indonesia, Irene Umar, pada Selasa (04/11).
Pertemuan ini bertujuan untuk memaparkan potensi UMKM kader KMHDI sekaligus merumuskan langkah kolaborasi strategis dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Ketua Umum PP KMHDI, I Wayan Darmawan, menyatakan bahwa inisiatif ini sejalan dengan arah baru organisasi.
“Organisasi di masa sekarang dituntut untuk bisa memfasilitasi para anggota tidak hanya tentang politik tapi juga tentang self development, terutama dalam bidang kewirausahaan,” kata Darmawan.
Menanggapi pemaparan tersebut, Wamen Ekraf Irene Umar menyambut baik gagasan PP KMHDI dan memberikan tantangan konstruktif berupa pelaksanaan pilot project pengembangan ekonomi kreatif yang berfokus pada storytelling di lima wilayah basis KMHDI terbesar, bersinergi dengan program pemerintah daerah.
“Fokusnya adalah mencari history atau cerita dari suatu produk atau desa wisata. Ini adalah penjualan jangka panjang, bukan sekadar transaksional,” ujar Irene. Ia juga menekankan pentingnya mengangkat narasi lokal untuk menghindari “ambang kepunahan cerita” dan beralih dari victim mentality menjadi create mentality.
Selain itu, Wamen Ekraf juga menyoroti pentingnya pengembangan sumber daya manusia agar pengembangan ekonomi kreatif dimulai dari hal-hal dasar seperti manajemen diri dan finansial.
Direktur Lembaga Ekonomi Kreatif dan UMKM PP KMHDI, Ari Rudiatama, menegaskan bahwa data internal KMHDI sangat mendukung fokus kolaborasi tersebut.
“Kecenderungan wirausahawan kader KMHDI saat ini pada sektor industri kreatif. Melalui data yang telah kami himpun, ada 50% wirausahawan yang bergerak di bidang industri kreatif, 42% di bidang F&B, dan 8% di bidang fashion. Ini menjadi perhatian khusus bagi Lembaga EKRAF dan UMKM PP KMHDI untuk membekali wirausahawan dalam manajemen usahanya,” tegas Ari.
Kemenparekraf menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh inisiatif ini, termasuk fasilitasi bantuan pengurusan HAKI (Hak Kekayaan Intelektual), aspek legalitas, serta berbagi kalender kegiatan untuk membuka peluang kolaborasi lebih luas.
Sinergi antara PP KMHDI dan Kemenparekraf ini diharapkan dapat mengakselerasi pertumbuhan UMKM kreatif di kalangan mahasiswa Hindu serta memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan desa wisata di Indonesia melalui kekuatan narasi.
