Buleleng, kmhdi.org – Dunia pendidikan di Kabupaten Buleleng kembali tercoreng dengan adanya kasus aparatur sipil negara (asn) guru di salah satu SMP negeri di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, diduga melakukan kekerasan seksual terhadap sejumlah siswa (21/12).
Ketua pimpinan cabang kmhdi buleleng, Tri Budi Santoso menyoroti dan memberikan pandangan dengan adanya kasus ini. diantara beberapa kasus pelecehan yang ada di Kabupaten Buleleng kejadian ini kasus yang luar biasa. Bagaimana tidak, sekolah yang menjadi tempat menuntut ilmu dan tempat yang menjadi zona aman justru menjadi tempat pelaku itu berada.
“Sekolah seharusnya menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi siswa, dengan adanya kejadian ini justru disekolah menjadi tempat dimana tempat pelaku itu berada. saya tidak tau pasti kronologinya berdasarkan beberapa sumber yang saya baca pelaku sudah dipecat dan menjalani sidang etik oleh badan perimbangan kepegawaian (bapek)” Ungkapnya.
Ia juga menambahkan, hal ini perlu perhatian dan peran kita semua tidak hanya stakeholder dan sekolah, tetapi juga peran orang tua penting dalam membentuk mental anak.
“Dalam hal ini tentunya kita harus lihat secara luas bagaimana saling evaluasi dan pencegahan bersama juga penting, perlu kita sadari peran-peran pemerintah dalam sosialisasi dan pencegahan sudah dilakukan, tetapi peran penting orang tua dalam membentuk karakter anak adalah kuncinya. orang tua harus peka dengan kondisi dan memperhatikan perubahan prilaku yang terjadi pada anak. terkadang kesibukan orang tua dalam mencari nafkah dan fokus untuk membahgiakan anak, tetapi justru anak kekurangan tempat untuk mereka bercerita dan menjalin bonding antara orang tua dan anak” Tambahnya.
Dari beberapa kasus yang ada pelaku pelecehan seksual adalah orang-orang dekat mereka, menurut data dari unit perlindungan perempuan dan anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal (SATRESKRIM) polres Buleleng menunjukkan rata-rata kekerasan seksual didominasi anak di bawah umur dari rentang usia 16 sampai 17 tahun.
Santoso mengatakan dari kasus kekerasan pada anak yang didominasi usia 16 sampai 17 tahun menunjukkan dimana usia tersebut masih memerlukan perhatian orang tua, jadi orang tua harus menjadi tempat ternyaman untuk mereka bercerita, mereka mendapatkan perhatian anak pasti piskologinya terbangun.
Santoso merasa di kabupaten buleleng perlu adanya rumah aman, hal ini mungkin menjadi salah satu solusi pencegahan kekerasan seksual dan lain sebagainya. “saya berharap mudah-mudahan dibawah kepemimpinan bupati terpilih dan pemerintah kabupaten buleleng semoga rumah aman bisa di realisasikan menjadi solusi pencegahan. adanya rumah aman ini menjadi solusi tempat rehabilitasi, menjadi tempat konseling, edukasi pendampingan psikologi, bantuan hukum, dan lain sebagainya.”