Kupang, kmhdi.org – Ketua Umum (Ketum) Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) I Wayan Darmawan mengatakan perkembangan teknologi dan media sosial tidak menghambat kerja organisasi melainkan membantu pengembangan kerja-kerja organisasi (1/9) .
Wayan Darmawan mengatakan saat ini dunia tengah dihadapkan pada perkembangan teknologi yang semakin pesat. Perkembangan ini memicu distrupsi yang jika tidak direspon dengan baik maka akan membuat kita ketinggalan.
Dalam konteks organisasi perkembangan teknologi membuat pertemuan-pertemuan tatap muka berubah menjadi pertemuan virtual. Hal yang sama juga terjadi dengan kegiatan-kegiatan yang sebelumnya luring menjadi daring. Hal ini membuat terjadi pergeran pola organisasi.
Kendati demikian, menurut Darmawan perkembangan teknologi dan distrupsi yang ditimbulkannya, tidak harus dihindari. Melainkan harus direspon dengan adaptasi. Hal ini mengingat teknologi dan media sosial dapat dimanfaatkan bagi pengembangan kerja-kerja organisasi, termasuk mengoptimalkan proses kaderisasi.
“Hari ini kita dihadapkan pada perkembangan teknologi yang sangat pesat. Jika kita berhasil mengambil celah dari perkembangan teknologi ini. Sebetulnya dapat membantu kerja-kerjan Pengambangan organisasi,” terangnya.
Sebagai contoh, komunikasi antar kader-kader menjadi lebih efektif dan efisien lantaran teknologi. Di samping itu promosi dan pengenalan organisasi kepada khalayak bisa semakin luas secara jangkuan.
“Kendatipun ada ekses negatif dari perkembangan teknologi. Namun ekses positifnya sangat banyak. Tinggal kita saja sebagai kader KMHDI memanfaatkan perkembangan ini dengan baik,” terangnya.
Lebih lanjut Darmawan mengatakan perkembangan teknologi dan media sosial juga akan membantu organisasi untuk bisa berkolaborasi dengan dengan stakeholder yang ada di NTT.
“Melalui perkembangan teknologi dan media sosial kita dapat mengajak semua orang untuk berkolaborasi bersama, khususnya bagi PD KMHDI NTT mengajak stakeholder di NTT untuk menciptakan kolaborasi bersama,” terangnya.
