Denpasar, kmhdi.org – Kepengurusan Pimpinan Daerah KMHDI Bali hari ini memberikan gambaran yang sangat jelas tentang egosentris dari Pimpinan Daerah. Hal ini terlihat jelas dari berbagai pertemuan yang selalu disimpulkan sesuai keinginan & pandangan dari pengurus PD. Tak hanya rasa ego yang tinggi, beberapa pengurus juga terlihat begitu agresif penuh amarah yang mengarah pada tindakan Intimidasi terhadap kader/pengurus PC KMHDI yang ingin bersuara atau protes terhadap kinerja PD KMHDI Bali.
Padahal seyogyanya PD KMHDI Bali adalah pengayom bagi pimpinan cabang, namun hal tersebut justru sebaliknya?
PD KMHDI Bali justru kukuh dengan keinginannya dan sikap egois yang tak ingin mendengar suara kader meskipun memenuhi sudah 2/3 jumlah PC. Tak cukup sampai disitu, hal yang lebih aneh adalah lobbying ketua malah dilaksanakan sendirian dengan menghampiri satu persatu ketua dari masing-masing PC KMHDI di Bali sehingga ini justru menimbulkan kecurigaan pengkondisian. Padahal sebelumnya semua ketua sudah hadir. Dimana letak pengayoman yang sesungguhnya perlu diperlihatkan oleh pimpinan daerah?
Beberapa alasan yang cukup familiar terus digunakan dan dipakai sebagai bentuk pembenaran dalam forum diskusi pun sudah terjawab dan bahkan forum telah memberikan solusi atas permasalahan yang ada. Namun apesnya masukan cabang nyaris tak ada yang didengarnya dan dimasukan sebagai bahan evaluasi juga sebuah solusi. Lantas dimana letak pengayoman yang sesungguhnya harus diperlihatkan oleh pimpinan daerah dan bila sikap egoistis yang terus disandingkan lalu kemana PC KMHDI se-Bali harus? Jika terus seperti ini, alangkah eloknya jika PD KMHDI di ganti secepatnya.
Terakhir penulis mengingatkan bahwa tindakan intimidasi yang hampir menjadikan forum sebagai ajang baku hantam tentu ini bukanlah contoh yang patut untuk dicontoh apalagi sebagai kader KMHDI yang seharusnya berpegang teguh pada 4 Jati diri. Oleh karenanya, perlu dipertanyakan bagaimana sikap PD ketika pengurusnya melakukan tindakan seperti ini. Alih-alih memberikan solusi justru pengurus penuh emosional dan marah, lebih ironisnya lagi mengajak baku hantam, sekali lagi dimana letak pengayoman yang sesungguhnya mesti diperlihatkan oleh pimpinan daerah?
Tentu dalam hal ini PD sendiri perlu evaluasi pengurus-pengurusnya. Bagaimana bisa tindakan ini malah dibiarkan? Kami menunggu jawaban.
Tulisan ini, sebagai bentuk protes terhadap kinerja dan tindakan PD KMHDI Bali hari ini, sekaligus informasi kepada pimpinan pusat KMHDI bahwa KMHDI Bali saat ini sedang tidak baik-baik saja, berbagai persoalan yang muncul di internal PD KMHDI Bali tak cukup untuk berubah. Sebaliknya, semakin menjadi-jadi.
PC KMHDI Denpasar
