![]()
Denpasar, kmhdi.org – Sering kali posisi Bendahara Pimpinan Cabang dipilih hanya karena “siapa yang kosong” atau “siapa yang bisa dihubungi terakhir”. Seolah-olah bendahara hanyalah pelengkap struktur organisasi, bukan posisi strategis yang menentukan hidup-matinya program kerja. Padahal, Bendahara Pimpinan Cabang bukan kucing dalam karung yang tidak bisa asal tunjuk, asal isi, atau asal ada.
Bendahara bukan sekadar orang yang duduk dengan buku kas. Posisi ini bukan hanya tentang mencatat pemasukan dan pengeluaran, tapi juga tentang mencari dana untuk kegiatan pimpinan cabang ataupun acara keberangkatan nasional dan regional, melakukan pendampingan keuangan kepada panitia atau bidang dalam pelaksanaan program kerja, menjalin hubungan dengan pihak eksternal, menjaga kepercayaan organisasi, hingga memastikan setiap rupiah berjalan sesuai aturan.
Jika seorang bendahara tidak mengerti diplomasi, maka ia akan kebingungan saat harus menjalin komunikasi dengan pihak luar yang dimulai dari lembaga sponsor, instansi terkait, hingga komunitas mitra. Dan kalau bendahara tidak memahami dasar-dasar administrasi keuangan, maka kerja organisasi bisa tersendat hanya karena ketidaksiapan satu posisi kunci.
Bahkan, ada kalanya orang bilang, “Yang penting mau belajar.” Tentu, kemauan belajar itu penting. Tapi di posisi Bendahara Pimpinan Cabang, tidak memungkinkan jika seseorang benar-benar belum memahami apa-apa namun ditempatkan tanpa pendampingan atau kapasitas dasar. Kenyataannya, bendahara memegang roda organisasi. Salah urus sedikit, efeknya langsung terasa di seluruh kepengurusan.
Saya sendiri adalah mahasiswi kesehatan bidang yang sangat jauh dari administrasi keuangan. Excel pun dulunya jarang saya sentuh. Namun saya bisa menjalankan posisi Bendahara PC bukan karena sekadar “mau coba-coba”, tapi karena:
- Saya berusaha mempelajari hal yang belum saya pahami. Saya membaca BPAK Perubahan ke-2, mencari panduan, menonton tutorial, bahkan belajar rumus Excel dari nol.
- Ketua dan seluruh pengurus mau bekerjasama dan kepercayaan yang besar dengan saya.
Tanpa itu, bendahara akan selalu bekerja sendirian, dan organisasi tidak akan pernah berjalan maksimal.Hasilnya? Ketika demisioner, saya dapat meninggalkan laporan dengan keuangan yang bertambah lebih dari enam kali lipat dibanding kepengurusan sebelumnya.Bukan karena saya paling hebat tetapi karena saya belajar, saya dibimbing, dan saya dipercaya.Maka dari itu, Bendahara Pimpinan Cabang tidak boleh dipilih asal-asalan. Bukan posisi cadangan. Bukan tempat menaruh orang yang “masih bingung tapi ingin mencoba-coba”. Ini posisi yang membutuhkan kapasitas, integritas, dan kemauan untuk bertumbuh, bukan sekadar nama di struktur. Karena bendahara bukan sekadar penjaga kas. Bendahara adalah penjaga arah.
Ni Luh Putu Keysha Maharani, S.Kes (Demisioner Bendahara Pimpinan Cabang KMHDI Denpasar 2023-2025)
