SEKRETARIAT PIMPINAN PUSAT KMHDI

Sekretariat Operasional (Surat Menyurat):
Jalan Kakatua Blok AA No. 14 Perumahan Cipinang Indah II, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur 13430
* Fax. : 021 – 86600779
Sekretariat Domisili :
Jalan Anggrek Nelly Murni Blok A No. 03, RT/RW 02/03 ,
Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah – Jakarta Barat 11480

Loading

Denpasar, kmhdi.org – Perkenalkan, saya Hendro Hukunala. Saya adalah salah satu anggota PC KMHDI Denpasar. Pada hari ini saya ingin memberikan sedikit tanggapan terkait perayaan Nyepi terkhususnya pengarakan Ogoh Ogoh yang ada di Bali.

Nyepi merupakan perayaan Tahun Baru Saka dalam tradisi Hindu yang dirayakan dengan cara unik, yaitu melalui Catur Brata Penyepian, yang terdiri dari Amati Geni (tidak menyalakan api atau listrik), Amati Karya (tidak melakukan pekerjaan), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak menikmati hiburan). Dalam perspektif filosofi Hindu, Nyepi merepresentasikan konsep introspeksi diri (atma vichara) serta keseimbangan antara manusia, alam, dan Tuhan dalam kerangka Tri Hita Karana.

Ada hal unik yang biasa dirayakan sehari sebelum Nyepi, yakni pengurupukan. Pengerupukan ini merupakan tradisi Ngarak Ogoh Ogoh. Dalam pelaksanaan Pengrupukan tahun ini tentu tidak seperti tahun tahun kemarin dimana banyak masyarakat yang belum melaksanakan upacara Melasti tapi sudah mengeluarkan Ogoh Ogoh. Selain itu, situasi di Bali juga tidak baik saja di mana angin dan hujan yang begitu besar yang berdampak pada beberapa peristiwa pada saat lomba Ogoh.

Ogoh-Ogoh pada dasarnya merupakan simbol Bhuta Kala yang kemudian diarak dan dibakar sebagai bagian dari prosesi Tawur Kesanga untuk menyucikan alam semesta sebelum Hari Raya Nyepi. Namun saat ini Ogoh-Ogoh di jadikan bahan perlombaan antar pemuda. Tentunya ada risiko bahwa makna ritualnya bergeser menjadi sekadar ajang kompetisi, serta mengurangi nilai sakral yang terkandung dalam tradisi Hindu itu sendiri.

Penulis : Hendro Hukulana (PC KMHDI Denpasar)

Share:

administrator