![]()
Jember, kmhdi.org – Kader Pimpinan Cabang Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PC KMHDI) Jember mengunjungi pura-pura di daerah Tengger sehubungan dengan upacara adat Unan-unan yang akan dilaksanakan. Berdasarkan informasi dari salah satu kader PC KMHDI Jember asal Tengger, Jeri Sutiko, beberapa kader berangkat ke Desa Sumberanom, Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo, Tengger, Jawa Timur. Kunjungan tersebut dilakukan pada hari Sabtu, tanggal 20 April 2024, sebelum puncak acara Unan-unan berlangsung.
“Perjalanan ke wilayah Suku Tengger di Probolinggo didasari oleh rasa keingintahuan terkait budaya Hindu masyarakat setempat. Kebetulan, salah satu kader PC KMHDI Jember merupakan penduduk asli kelahiran Tengger. Dengan berkunjung langsung dan mendengar penjelasan dari penduduk asli; kami berharap dapat memahami local wisdom masyarakat Tengger dengan cukup mendalam. Acara Unan-unan yang dilaksanakan hanya 5 tahun sekali juga menjadi momen yang sangat dinantikan oleh masyarakat setempat dan menjadi sebuah daya tarik sendiri untuk kami yang ingin mengamati budaya masyarakat Tengger. Kesakralan dan antusiasme warga Tengger untuk upacara ini sangat terasa ketika kami berkunjung ke pura setempat, walaupun belum pada puncak acara. Kami tetap bersyukur dapat bertamu ke tanah Tengger dan dapat mengamati langsung tradisi yang ada. Semoga ke depannya baik itu PC KMHDI Jember maupun tingkatan struktural KMHDI di atasnya, dapat ikut serta secara nyata dalam kegiatan masyarakat Tengger.” Ucap I Putu Wira Atmana Wibisana, selaku Ketua PC KMHDI Jember.
Perjalanan dimulai sejak pagi hari, kemudian para kader singgah lebih dulu di Pura Mandara Giri Semeru Agung, Kabupaten Lumajang. Perjalanan dilanjutkan menuju Probolinggo melalui jalur Penampungan. Meskipun melalui medan jalan yang cukup ekstrem, hal ini tidak meruntuhkan semangat para kader untuk melihat dan mempelajari tradisi adat umat Hindu Tengger di sana. Setibanya di rumah Jeri, kader PC KMHDI disambut oleh kedua orang tua Jeri dan berbincang-bincang ringan sambil membahas mengenai keseharian warga dan tradisi adat di sana.
Setelah istirahat sejenak, kader PC KMHDI Jember melanjutkan perjalanan ke Pura Giri Natha dan Pura Mulyo Bhakti Titi Luhur. Di sana terlihat masyarakat yang sangat antusias mempersiapkan pelaksanaan upacara Unan-unan yang akan dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 23 April 2024. Arsitektur pura yang khas candi-candi Jawa dan keunikan atribut serta sesajen yang akan digunakan pada acara tersebut menunjukkan keindahan Hindu Tengger.
Jeri, selaku penduduk asli Tengger memberi penjelasan mengenai tradisi adat unan-unan “Unan-Unan berasal dari bahasa Tengger Kuna. Asalnya dari frasa ngunan wulan nglungguhne taun atau menetapkan bulan mendudukkan tahun. Makna dan tujuan Unan-unan, yakni masyarakat Desa Sumberanom dan desa lainnya di wilayah Tengger mengadakan Panglawu Agung, yakni sedekah yang agung. Rangkaian acara Unan-unan dilaksanakan selama 3 hari. Unan-unan dilaksanakan 5 tahun sekali ini dimaksudkan untuk menetapkan bulan dan tahun pada penanggalan Tengger. Dikarenakan hitungan bulan antara Masehi dan kalender Tengger berbeda, ada selisih yang digenapkan. Sasi (bulan) Desta (kesembilan) digenapkan atau disepuluhkan. Unan-unan dipimpin oleh Romo Dukun dengan didampingi oleh Romo Legen dan Romo Sepuh. Di Sumberanom khususnya dipimpin oleh Romo Dukun Pandita Amukti Kinasih Noto Wijoyo.” tuturnya.
Mayoritas warga suku Tengger memang beragama Hindu. Namun, Unan-unan merupakan tradisi adat yang diikuti oleh seluruh umat beragama. Unan-unan tidak hanya merupakan simbol penetapan waktu, tapi juga wujud toleransi dan kebersamaan seluruh warga Tengger. Salah satu keunikan ritual dalam Unan-unan yaitu digunakannya kepala kerbau yang dihias sebagai persembahan. Kepala kerbau ini merupakan wujud rasa syukur dan pengharapan warga Tengger agar keharmonisan selalu terjaga antara manusia, alam yang kaya, leluhur, dan Tuhan. Selain itu, Unan-unan juga diiringi Gamelan Baleganjur sebagai wujud akulturasi dengan budaya Hindu Bali, dan kesenian Jaranan khas Jawa Timur.
