Manado, kmhdi.org – Fase bonus demografi telah dirasakan oleh bangsa Indonesia sejak tahun 2012 hingga berakhir di tahun 2036. Bonus demografi merupakan suatu kondisi saat jumlah populasi penduduk di usia produktif lebih banyak tinimbang usia yang tidak produktif.
Fase ini akan mendatangkan manfaat bagi bangsa apabila pemerintah dan seluruh komponen masyarakat berhasil memanfaatkan kondisi ini. Apabila tidak, maka bukan bonus yang didapati, melainkan beban demografi.

Hal ini disampaikan oleh Teddy Chrisprimanata Putra, Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (Sekjend PP KMHDI), saat memberikan sambutan di pembukaan Lokasabha XII PD KMHDI Sulawesi Utara, Jumat (21/02) di Aula Serba Guna Kantor Walikota Manado.
Dalam kesempatan ini, Teddy juga menyampaikan bahwa menginjak tahun ke-13, fase bonus demografi belum memberi dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Sudah 13 tahun Indonesia berada di fase bonus demografi sejak tahun 2012. Sayangnya, pertumbuhan ekonomi masih mengalami stagnasi di level 5%. Hal ini bisa dilihat dari pertumbuhan ekonomi triwulan IV tahun 2024 yang baru rilis di tanggal 5 Februari lalu,” jelas Teddy.
Menurutnya, keadaan menjadi cukup pelik tatkala Presiden RI mengeluarkan inpres yang mengatur tentang efisiensi anggaran. Banyak pengamat yang menyebut kebijakan efisiensi ini harus dikaji, karena kalau salah tata kelola, maka pertumbuhan ekonomi 8% yang dicita-citakan akan semakin jauh panggang dari api.
“Kebijakan efisiensi anggaran ini harus dikaji kembali, mengingat salah satu indikator meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah belanja negara. Kalau anggaran belanja negara dikurangi secara signifikan, maka dapat dipastikan akan mempengaruhi belanja masyarakat,” paparnya.
Melihat tantangan tersebut, Teddy mengajak seluruh kader KMHDI Sulawesi Utara untuk berpartisipasi aktif membangun ekonomi daerah melalui kompetensinya masing-masing.
“Kader KMHDI Sulawesi Utara harus berkarya demi membantu pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah Sulawesi Utara. Sehingga ke depan, apabila pemerintah membutuhkan mitra, maka mereka tidak ragu menggandeng kalian untuk membangun Sulawesi Utara jadi lebih baik lagi,” tegas Teddy.
Seremoni pembukaan Lokasabha XII PD KMHDI Sulawesi Utara yang mengusung tema “Harmoni Kolaborasi Lahirkan Pemimpin Abiseva PD KMHDI Sulawesi Utara” dibuka langsung oleh Plt. Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sulawesi Utara, Johnny Alexander Suak.
Acara ini juga turut dihadiri oleh Pembimas Hindu Provinsi Sulawesi Utara, Ketua PHDI Provinsi Sulawesi Utara, Ketua WHDI Provinsi Sulawesi Utara, Ketua DPP Peradah Indonesia Sulawesi Utara, HMI Sulawesi Utara, PMII Sulawesi Utara, Hikmahbudhi Sulawesi Utara, dan seluruh kader KMHDI di Sulawesi Utara.