Bangli, kmhdi.org – Pimpinan Cabang Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PC KMHDI) Bangli laksanakan Ngobrol dan Mengoreksi Informassi (Ngoreksi) Perdana secara daring melalui Google meet (27/7).
Mengusung tema “Karakter Anak dalam Sastra” untuk memperingati Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2021, Diskusi ini turut dihadiri oleh perwakilan Pimpinan Daerah (PD) KMHDI Bali dan Pimpinan Cabang (PC) KMHDI se-Bali.

Melalui sambutannya, Ketua PC KMHDI Bangli menyampaikan bahwa kegiatan Ngoreksi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat khususnya kader PC KMHDI Bangli serta banyak perspektif Karakter anak jika dilihat dalam sastra di era 4.0 khususnya Sastra Bali tradisional dan Modern.
“Ngoreksi merupakan salah satu program kerja rutin Bidang Penelitian dan Pengembangan PC KMHDI Bangli. Kegiatan diskusi ini akan membahas tentang isu-isu yang sedang hangat di masyarakat, hari-hari nasional dan keagamaan. Pada ngoreksi perdana kali ini, untuk memperingati Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2021 PC KMHDI Bangli laksanakan diskusi”, ucapnya.
I Gede Mardi Yasa selaku pematik dalam diskusi ini menyampaikan bahwa Perkembangan sastra bali dan penanaman karakter pada anak dalam sastra bali tradisional dan modern sangat berbeda.
“Penanaman karakter anak dalam sastra tradisional dapat dilihat dari gending rare seperti bebeke putih jambul, putri cening ayu dan lainnya. Sedangkan jika dilihat dari perspektif sastra modern dapat dilihat dari puisi bali modern seperti Alit-alite mangkin” Jelas Mardi.
Perwakilan PC KMHDI Tabanan I Gede Merta Kusuma mengungkapkan perspektifnya bahwa dari penanaman karakter melalui sastra bali tradisional dan modern dapat mempercepat perkembangaan karakter anak khususnya anak-anak di Bali dengan memanfaatkan teknologi.
“Penanaman karakter anak melalui sastra bali tradisional dan modern, dengan anak memahami arti sesungguhnya dari gending rare ataupun puisi-puisi bali modern dapat mempercepat perkembangan anak untuk menjadi anak yang suputra serta dapat memanfaatkan media sosial untuk mensosialisasikan dan memberikan edukasi kepada anak terhadap pentingnya penanaman karakter melalui sastra Bali tradisional maupun modern” ungkapnya pada akhir diskusi.