Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika menyambut baik dibangunnya pasraman Satyam Eva Jayate yang diinisiasi Forum Alumni (FA) Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) di Jalan Trengguli gang IV blok D III Penatih, Denpasar. “Saya menyambut gembira dan bahagia prakarsa ini karena sejalan apa yang menjadi cita – cita dan program pemerintah provinsi Bali,” ucap Gubernur Pastika saat peletakan batu pertama pembangunan pasraman Satyam Eva Jayate, Senin, (20/08/2018).
Menurut Pastika pihaknya sering sekali mengatakan bahwa Bali tidak punya sumber daya alam seperti batubara, emas, minyak, gas dan sebagainya. “Yang kita miliki hanya manusia Bali yang terkenal gigih, jujur pandai bawa diri dan penuh toleransi, ini adalah suatu modal yang jauh lebih berharga dari sumber daya alam itu,” ucapnya. Selama ini kata dia Bali hanya bertumpu pada sektor pariwisata yang sangat rentan terhadap gangguan baik gangguan orang seperti bom dan lainnya maupun gangguan alam seperti gunung meletus atau gempa bumi. “Ini sangat rentan, ada gangguan alam atau ada gangguan manusia sedikit saja kita sudah habis,” bebernya.
Oleh karena itu, pihaknya mengajak orang bali tidak tergantung kepada alam atau tidak terangtung pada satu sektor saja. “Kalau orang bali, anak muda orang tua semua berkualitas super, ya kita tidak akan pernah takut pada apapun, sehingga barulah berlaku Satyam Eva Jayate (kebenaran selalu menang, red), kalau kualitas kita rendah, kita lembek kayak tahu, kita bodo maka apa yang disebut Satyam Eva Jayate tidak akan ketemu. Kebahagiaan kita tidak boleh kita gantungkan kepada orang lain, hanya diri kita sendiri yang bertanggungjawab terhadap kebahagiaan dan kesuksesan kita,” harapnya.
Dan guna mewujudkan cita-cita luhur pembangunan Pasraman Satyam Eva Jayate ini kata dia perlu adanya kerja keras semua pihak dalam menumbuhkan kesadaran untuk meningkatkan kualitas diri serta membangun karakter yang tidak mudah menyerah, yang jujur, berani dan bertanggungjawab karena saat ini persaingan semakin keras. Dan paling tidak rencana FA. KMHDI ini sudah ada prakarsa yang diikuti oleh langkah awal, setelah itu tentunya akan menimbulkan harapan serta tantangn yang harus dihadapi bersama. “Intinya saya sangat mendukung pembangunan pasraman ini, dan saya juga ingatkan soal legalitas sehingg ada perlindungan hukum secara sah terkait pasraman ini,” sarannya.
Sementara Ketua FA.KMHDI, Udi Prayudi menegaskan bawa pasraman Satyam Eva Jaayate ini akan dibangun diatas tanah pemprov Bali seluas 13.9 are. “Hal ini juga tidak lepas atas berkenannya pak Gubernur Bali guna memanfaatkan tanah pembrov ini,” ucapnya. Kedepan kata dia pasraman ini akan mencetak generasi-generasi muda yang sesuai dengan jati diri KMHDI yakni generasi muda yang rilegius, humanis, nasionalis dan progresif. Dalam rencana pembangunannya, menurut Udi Prayudi di lokasi itu juga akan dibangun sarana olahraga seperti lapangan bulutangkis, dan beberapa gedung yang bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa-mahasiswa nusantara. “ini sejarah baru, kami generasi muda Hindu sekecil apapun ingin ikut berkontribusi untuk bangsa dan Negara, dengan tetap mengawal pancasila dan keutuhan NKRI,” tegasnya.
Puncaknya Gubernur Pastika didampingi Ketua FA. KMHDI dan undangan melakukan peletakan batu pertama sebagai pertanda dimulainya pembangunan pasraman tersebut. Usai itu dilanjutkan dengan photo bersama. | https://www.suaradewata.com