SEKRETARIAT PIMPINAN PUSAT KMHDI

Sekretariat Operasional (Surat Menyurat):
Jalan Kakatua Blok AA No. 14 Perumahan Cipinang Indah II, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur 13430
* Fax. : 021 – 86600779
Sekretariat Domisili :
Jalan Anggrek Nelly Murni Blok A No. 03, RT/RW 02/03 ,
Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah – Jakarta Barat 11480

Loading

Lampung, kmhdi.org – Tidak terasa, bulan suci Ramadhan di tahun 2024 ini hampir usai. Selama hampir 1 bulan umat muslim telah menjalankan puasa. Seperti kata pepatah, “Habis Gelap Terbitlah Terang”, “Habis Menjalankan Bulan Suci Ramadhan, Terbitlah Hari Raya Idul Fitri”. Hari raya Idul Fitri yang paling dinantikan adalah bisa merayakannya secara bersama-sama dengan sanak keluarga dirumah. Banyak para perantau yang mengadu nasib di Ibukota berbondong-bondong untuk Kembali kerumah agar bisa melepas rindu kepada orang terkasih.

Para pekerja yang berasal dari Ibukota yang ingin mudik ke kampung halaman memiliki 2 alternatif moda transportasi, bisa melalui jalur darat, bisa juga melalui jalur udara. Untuk jalur darat, titik terakhir pulau Jawa di sisi utara adalah Pelabuhan Merak, Banten. Pelabuhan Merak, Banten menjadi fasilitator jalur darat untuk sampai ke pulau Sumatera. Pelabuhan Merak, Banten memberikan fasilitas penyeberangan ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.

Pasca terjadinya covid-19, kini Masyarakat yang ingin menyeberang ke pulau Sumatera secara berangsur-angsur terus mengalami peningkatan. Peningkatan secara signifikan tersebut menyebabkan Pelabuhan Merak cukup kewalahan. Pelabuhan Merak yang berada dibawah naungan PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) terlihat masih belum cukup siap menghadapi lonjakan arus mudik. Terhitung sejak awal ditetapkan masa cuti hari raya Idul Fitri, Sabtu, 6 April 2024, antrian Panjang sudah terjadi.

Menanggapi hal tersebut, I Putu Nando Wira Yuda berpendapat bahwa sudah semestinya Pelabuhan penyeberangan Merak – Bakauheni melakukan revitalisasi besar-besaran di area Pelabuhan agar hal semacam ini tidak terjadi lagi di tahun depan. Jika melakukan revitaliasi saat ini saya rasa sudah terlambat ya, namun untuk menghadapi lonjakan pemudik di tahun depan (tahun 2025) bisa segera dicanangkan pasca cuti lebaran usai dengan melakukan perluasan area hinterland Pelabuhan serta penambahan dermaga baru.

Perbaikan area hinterland Pelabuhan diharapkan mampu menjadi Solusi agar tidak ada lagi kendaraan baik roda 2 maupun roda 4 yang parkir hingga keluar area Pelabuhan. Selain itu penambahan dermaga juga harus segera dibuat, mengingat saat ini hanya terdapat 6 dermaga regular, dan 1 dermaga eksekutif masih belum cukup efektif untuk menjawab persoalan kemacetan. Presiden Joko Widodo juga telah menyampaikan bahwa dermaga di masing-masing Pelabuhan harus segera ditambah.

Sudah semestinya ini PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan segera merealisasikan hal tersebut. Supaya nantinya tidak ada lagi kemacetan semacam ini sehingga suasana mudik kita menjadi asik. Namun dalam hal mengkaji persoalan ini, jangan lupa untuk melibatkan engineer khususnya engineer yang fokus dalam bidang Teknik kelautan. Hal tersebut bertujuan agar Pembangunan berjalan secara efektif dan efisien.

Untuk saat ini, Kabiro Organisasi PD KMHDI Lampung menyarankan agar menggunakan terlebih dahulu Pelabuhan Ciwandan, Merak dan Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung sebagai alternatif mengurai kemacetan pasca arus balik mudik nantinya. Karena bukan tidak mungkin, pada saat terjadi arus balik nantinya, Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan yang akan merasakan pelonjakan penumpang yang ingin Kembali ke Ibukota.

Penulis: I Putu Nando Wira Yuda

Share:

administrator