SEKRETARIAT PIMPINAN PUSAT KMHDI

Sekretariat Operasional (Surat Menyurat):
Jalan Kakatua Blok AA No. 14 Perumahan Cipinang Indah II, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur 13430
* Fax. : 021 – 86600779
Sekretariat Domisili :
Jalan Anggrek Nelly Murni Blok A No. 03, RT/RW 02/03 ,
Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah – Jakarta Barat 11480

Loading

Buleleng, kmhdi.org – Bertempat di Wantilan Tengah Parahyangan Undiksa, Pimpinan Daerah Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PD KMHDI Bali) laksanakan refleksi dan rencana strategis selanjutnya, Selasa (3/09).

Kegiatan diawali dengan melaksanakan persembahyangan bersama di Pura Padmasana Parahyangan Undiksa dikarenakan bertepatan dengan Tilem Sasih Karo bersama Forum Alumni KMHDI Buleleng, BEM STAH Mpu Kuturan Singaraja, STKIP Singaraja, dan KMHD YBV Undiksa. Selanjutnya dilaksanakan diskusi.

Peserta hadir dari berbagai elemen mahasiswa dan berbagai jurusan, lebih dari 42 orang. Diskusi dimulai dengan menyampaikan perjalanan KMHDI sejak 1993 hingga hari ini. Bahwa KMHDI hadir atas dasar keresahan mahasiswa hindu yang pada waktu itu belum memiliki organisasi khusus mahasiswa hindu secara nasional dan ketinggalan dengan organisasi kemahasiswaan umat lain.

Sebagai umat hindu Bali, masyarakat Bali masih kalah dalam membagun argumen dan retorika yang baik dalam sebuah perdebatan. Terlalu manggut-manggut yang hal tersebut membuat umat Hindu terkesan lemah.

“Refleksi adalah cerminan, apa yang telah dilaksanakan dan apa yang harus di perbaiki. Kita umat Hindu masih lemah, tidak terlalu memilih soft skill dalam beretorika, dalam mengemukakan pendapat di publik. Hal ini tentu menjadi persoalan karena secara eksistensi belum memiliki daya tawar. Oleh karenanya KMHDI ini sebagai wadah intelektual Hindu nantinya dapat terus membangun insan intelektual yang mampu memberikan gagasan-gagasannya kepada publik” ujar Bli Agus Ketua FA Buleleng

Selanjutnya, persoalan pendidikan di Bali perlu menjadi perhatian serius. Banyak umat Hindu yang tidak bersekolah karena persoalan biaya dan ekonomi. Pentingnya bagi KMHDI dapat membuka dan memberikan kesempatan kepada generasi Hindu lainnya untuk dapat mendapatkan pendidikan yang layak dan dapat memperbaiki perekonomian dirumah sendiri.

“Saya mampu berkuliah karena Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Tanpa itu, sepertinya saya tidak ada disini hari ini. Oleh karena itu, kita mesti dapat membuka dan memberi akses kepada generasi Hindu lainnya untuk dapat berkuliah untuk memperbaiki perekonomian dirumah. Memang benar kuliah tidak menjamin kesuksesan, namun setidaknya nalar bertahan hidup lebih terbuka untuk mencari dan menemukan peluang-peluang yang ada” ujar Juni Ketua KMHD YBV Undiksa dan Santoso Ketua KMHDI Buleleng

Disisi lain, pendidikan diluar Bali sungguh masih miris. Banyak yang belum mendapatkan pendidikan yang layak, pendidik yang kurang, akses terbatas dan upah yang seadanya.

“Saya pernah ke Sulawesi, disana sungguh beda dengan Bali. Disana perlu menjadi perhatian karena masih banyak hal yang yang belum ada untuk umat Hindu” ujar Sulas PP KMHDI

Tidak jauh berbeda dengan pandangan para pihak yang lain, perwakilan BEM juga menyampaikan hal yang serupa mengenai persoalan keumatan dan langkah-langkah kedepannya. Tentunya banyak hal yang harus dikuatkan kembali dalam membangun kekuatan umat.

Statement terakhir, bagaimana nantinya kita saling berkolaborasi, bersinergi, berkompromi untuk mencapai cita-cita umat Hindu yang shanti.

“Sudah banyak disampaikan tadi, pada dasarnya kita seyogyanya menjaga dan terus merawat serta memperhatikan persoalan keumatan. Masih banyak persoalan keumatan yang belum terselesaikan, oleh karenanya kita terus berkolaborasi dan bersinergi untuk perlahan dapat memberikan solusi terkait keumatan Hindu” ujar Dika Ketua PD KMHDI Bali.

Share:

administrator