![]()
Denpasar, kmhdi.org – Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Masih memiliki permasalahan mendasar yaitu tentang Literasi, kenapa demikian banyak situasi yang kita temukan di sekitar kita baik di PC/PD, hal ini jangan kita biarkan saja apalagi kita normalisasikan.
KMHDI memiliki peran penting di masyarakat, peran-peran tersebut wajib bagi organisasi besar untuk turut serta dalam pemecahan masalah di kalangan Masyarakat. Sebelum hal itu kita laksanakan barang tentu kita memupuk diri dengan berbagai bekal ilmu pengetahuan, dalam konteks kali ini sederhananya modal yang di miliki kader wajib mengkonsumsi apa itu pengetahuan Literasi.
Literasi adalah kemampuan untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat yang memadai untuk berpartisipasi penuh dalam kehidupan masyarakat. Literasi mencakup berbagai keterampilan yang memungkinkan individu untuk memahami, mengkomunikasikan, dan menggunakan informasi dengan efektif dalam berbagai konteks.
Literasi tidak hanya terbatas pada kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup:
Pengembangan literasi yang komprehensif sangat penting bagi individu khususnya Kader KMHDI dan masyarakat untuk dapat berpartisipasi secara aktif dan produktif dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya.
Penulis di sini ingin membahas dari yang pertama dulu dari bagian Literasi di atas.
Literasi Bahasa:
Literasi bahasa adalah kemampuan seseorang untuk memahami, menggunakan, dan merefleksikan bahasa, baik secara lisan maupun tulisan, untuk mencapai tujuan tertentu, mengembangkan pengetahuan dan potensi diri, serta berpartisipasi aktif dalam masyarakat.
Literasi bahasa meliputi empat komponen utama:
Literasi bahasa merupakan fondasi penting bagi pembelajaran dan pengembangan diri seseorang. Dengan memiliki literasi bahasa yang baik, individu dapat lebih efektif dalam berkomunikasi, memperoleh informasi, memecahkan masalah, dan berpartisipasi aktif dalam berbagai aspek kehidupan sosial, akademik, maupun profesional.
Fenomena.
Salah satu contoh fenomena yang ingin penulis angkat dan bersinggungan dengan penjelasan dari Literasi Bahas di atas, tidak sedikit yang kita temukan mungkin ada yang bersifat secara langsung juga bahkan yang tidak dapat kita lihat dari individu tersebut.
Tanggapan dari sebuah tulisan yang saya layangkan dilaman Web.PP KMHDI beberapa pekan lalu yang berjudul “Tantangan KMHDI Mengajar Adalah Ongen Lehalima”, hal ini mendapati respon yang beragam baik dari kader itu sendiri juga oleh orang yang bernama Ongen Lehalima itu, beliau merespon dengan sebuah tulisan yang sama Yaitu kurang lebih bermaka Tantangan KMHDI adalah Tantangan Bersama bukan Individu yang bertujuan membantah tulisan saya sebelumnya.
Kenapa penulis kemudian menanggapi tulisan beliau Ongen Lehalima, sebab hal ini merupakan bagian dari lemahnya Literasi Bahasa pada poin Membaca. Membaca artinya Kemampuan memahami dan memaknai semuah teks dan konteks, hal ini yang dialami dalam satu fenomena dan hal ini baru dalam satu poin saja.
Tulisan yang termuat dalam laman Web.PP KMHDI yang saya kirimkan tidak membahas secara Individu saya tidak menjadi Individu langsung menjadi Objek tulisan tetapi Pemikiran individu tersebutlah yang menjadi dasar Tulisan saya, kemudian menyampaikan sebuah poin yang tertuang dari otak seorang individu tersebut untuk diterapkan dan dilakukan dalam menciptakan konsep yang sama dalam setiap pelaksanaan sebuah Program Kerja.
Pertanyaan Untuk KMHDI
Bagaimana Jika Organisasi KMHDI mengalami permasalahan Literasi ini yang bahkan ini adalah dasar yang harus dimiliki seorang Mahasiswa dalam beraktivitas dalam Masyarakat. Bagaimana jika seorang penulis dalam tulisannya ditanggapi oleh penulis lainnya tidak mampu memahami dan memaknai sebuah tulisan, bagaimana yang bukan merupakan seorang penulis yang tidak bisa menulis sama sekali. Maka sebuah esensi dari sistem Kaderisasi akan kita pertanyakan!
Jika ada yang menanyakan kembali kepada penulis apa itu Esensi Kaderisasi langsung saja Hubungi saya.
Penulis : Pitriyou (Kader PC KMHDI Denpasar)
