![]()
Palu, kmhdi.org – Dalam rangka memperkuat pemahaman dan implementasi kaderisasi sebagai inti dari organisasi, Pimpinan Daerah Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PD KMHDI) Sulawesi Tengah menyelenggarakan KMHDI Mengulas dengan tema ‘Mendalami Kaderisasi Pokok KMHDI.’ Kegiatan ini dihadiri oleh pengurus, kader, serta perwakilan dari Pimpinan Cabang (PC) KMHDI se-Sulawesi Tengah (27/12).
Ketua PD KMHDI Sulawesi Tengah, Ni Nyoman Devi Sutriasih, menegaskan pentingnya kaderisasi dalam membangun kualitas anggota. Ia menyampaikan bahwa kaderisasi adalah nyawa organisasi. Dengan pemahaman mendalam, setiap kader dapat memiliki wawasan, keterampilan, dan nilai-nilai yang sejalan dengan visi dan misi KMHDI.
“Kaderisasi adalah nyawa organisasi. Dengan pemahaman mendalam, kita memastikan setiap kader memiliki wawasan, keterampilan, dan nilai-nilai yang sejalan dengan visi dan misi KMHDI,” ujarnya.
Pemantik dalam kegiatan ini, I Putu Andre Juliana, yang menjabat sebagai Departemen Kaderisasi PP KMHDI Periode 2023-2025, menyampaikan berbagai materi penting yang menjadi pedoman dalam kaderisasi pokok KMHDI. Ia menjelaskan bahwa kaderisasi bukan sekadar merekrut anggota baru, tetapi juga memastikan setiap anggota berkembang menjadi individu yang siap membawa KMHDI menuju kejayaan, baik dalam konteks agama maupun kehidupan bermasyarakat.
“Kaderisasi bukan sekadar merekrut anggota baru, tetapi juga memastikan setiap anggota berkembang menjadi individu yang siap membawa KMHDI menuju kejayaan, baik dalam konteks agama maupun kehidupan bermasyarakat,” jelasnya.
Andre menambahkan bahwa strategi implementasi kaderisasi melibatkan berbagai langkah, seperti pelatihan formal, pendampingan mentor, penugasan lapangan, dan evaluasi berkala. Ia juga menyoroti pentingnya adaptasi terhadap perkembangan zaman dan pemanfaatan teknologi untuk memperluas akses pelatihan kader.
“Kita menerapkan pelatihan formal, pendampingan mentor, penugasan lapangan, dan evaluasi berkala untuk membangun kompetensi kader secara menyeluruh,” jelasnya. “Integrasi teknologi menjadi bagian penting dalam mendukung pelatihan kader, terutama untuk memperluas akses pembelajaran,” tambahnya.
Mengenai evaluasi dan penguatan sistem kaderisasi, Andre menegaskan pentingnya penilaian kinerja, efektivitas program, dan ketercapaian target kaderisasi di setiap daerah. Ia juga menyebutkan bahwa penguatan sistem dilakukan dengan memperbarui modul pelatihan, meningkatkan kapasitas mentor, memanfaatkan teknologi untuk mendukung pembelajaran, serta memperkuat koordinasi antarstruktur organisasi.
“Evaluasi harus dilakukan secara berkala. Kita harus menilai kinerja, efektivitas program, dan ketercapaian target kaderisasi di setiap daerah,” tegasnya. “Dengan sistem yang kuat, KMHDI dapat terus mencetak kader yang kompeten, berdedikasi, dan relevan dengan kebutuhan zaman,” tutupnya.
Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan perspektif baru bagi para kader dan pengurus dalam mengelola kaderisasi, terutama di tingkat daerah. Diskusi juga menjadi sarana berbagi pengalaman antar seluruh kader KMHDI di Sulawesi Tengah.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin memastikan kaderisasi tetap menjadi prioritas utama. Kader yang kuat akan membawa organisasi lebih solid dan mampu berkontribusi nyata bagi masyarakat,” tambah Devi Sutriasih.
KMHDI terus berkomitmen untuk melahirkan kader-kader yang tidak hanya aktif secara organisasi, tetapi juga mampu memberikan dampak positif di lingkungan sekitar. Dengan mendalami kaderisasi pokok, diharapkan anggota KMHDI semakin memahami esensi peran mereka dalam menjalankan Dharma di tengah dinamika masyarakat.
