![]()
Jakarta, kmhdi.org – Dalam konteks keagamaan dan kebudayaan Hindu,dikenal istilah Panca Sradha yang memiliki pengertian, lima keyakinan utama dalam agama Hindu yang menjadi landasan hidup umat manusia. Nilai-nilai Panca Sradha menjadi dasar perjalanan hidup setiap insan masyarakat Hindu.
Adapun lima keyakinan itu ialah keyakinan terhadap Brahman, Atman, Karma Phala, Punarbhawa, dan Moksha, merupakan fondasi yang menjadi dasar kehidupan spiritual umat Hindu.
Namun, hari ini saya selaku penulis merasa sangat kecewa atas fenomena yang belakangan muncul menunjukkan bahwa para elite Bali, termasuk pejabat tinggi seperti Kakanwil Kemenag Bali, seolah tidak sepenuhnya mampu menerjemahkan nilai-nilai ini dalam kehidupan keluarga mereka sendiri.
Hal ini menimbulkan dampak besar, baik pada generasi muda maupun keberlangsungan tradisi Hindu Bali secara keseluruhan.
Fenomena Elite dan Inkonsistensi Nilai
Meski rasa kecewa yang hadir sangat menyesakan, saya sedikit tertawa kecil atas fenomena yang terjadi saat ini, dimana Elite Bali kerap menyerukan penguatan sradha dan budaya Bali kepada generasi muda.
Namun ironisnya, tindakan mereka sendiri sering kali bertolak belakang dengan seruan tersebut. Salah satu contoh nyata adalah kurangnya upaya menanamkan kecintaan terhadap Hindu kepada anak-anak mereka maupun keluarga sekitar.
Kejadian ini mencerminkan inkonsistensi antara nilai-nilai yang diajarkan dan perilaku yang ditunjukkan, sehingga menimbulkan pertanyaan mendasar: bagaimana mungkin nilai-nilai Panca Sradha dapat diwariskan jika para pemimpin sendiri gagal memberikan teladan?
Efek Domino pada Generasi Muda
Generasi muda Bali adalah penerus tradisi dan budaya Hindu. Ketika mereka menyaksikan inkonsistensi dari para pemimpin, mereka cenderung kehilangan arah dan kepercayaan terhadap nilai-nilai yang seharusnya menjadi pedoman hidup. Ini bukan sekadar masalah individu, tetapi masalah kolektif yang dapat mengikis identitas Hindu Bali.
Ketika anak-anak pejabat tinggi saja tampak abai terhadap Panca Sradha, bagaimana kita bisa berharap anak-anak dari masyarakat umum memiliki komitmen yang kuat terhadap nilai-nilai tersebut?
Pengaruh terhadap Keberlanjutan Tradisi
Hindu Bali dikenal dengan praktik spiritual dan budayanya yang kaya. Namun, jika penguatan nilai-nilai Panca Sradha diabaikan, tradisi ini bisa tergerus oleh modernitas yang tidak terkendali. Dampaknya bukan hanya pada hilangnya spiritualitas individu, tetapi juga pada hilangnya identitas kolektif sebagai masyarakat Hindu Bali. Dalam jangka panjang, ini dapat memicu krisis budaya yang sulit dipulihkan.
Sebagai pejabat publik yang mewakili umat Hindu, Kakanwil Kemenag Bali seharusnya menjadi figur yang tidak hanya menyerukan, tetapi juga mempraktikkan nilai-nilai Panca Sradha dalam kehidupan pribadinya.
Kegagalan dalam menanamkan nilai-nilai ini pada lingkungan keluarga merupakan indikasi lemahnya penghayatan terhadap tanggung jawab moral dan spiritual. Jika pemimpin gagal memberikan contoh, maka kepercayaan masyarakat terhadap institusi keagamaan juga akan menurun.
Solusi untuk Menghindari Efek Domino
Menghadapi situasi ini, penting bagi para elite Bali, termasuk Kakanwil Kemenag, untuk introspeksi dan memperkuat komitmen terhadap nilai-nilai Hindu, dimulai dari keluarga mereka sendiri. Pendidikan agama dan budaya tidak boleh hanya menjadi wacana, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata.
Selain itu, peran lembaga adat dan tokoh masyarakat perlu diperkuat untuk memastikan nilai-nilai Panca Sradha terus ditanamkan secara konsisten kepada generasi muda.
Efek domino dari kegagalan para elite, termasuk Kakanwil Kemenag Bali, dalam memperkuat Panca Sradha tidak hanya berimbas pada generasi muda, tetapi juga pada keberlangsungan tradisi Hindu Bali secara keseluruhan.
Sudah saatnya para pemimpin berhenti beretorika dan mulai bertindak sebagai teladan sejati dalam menjaga nilai-nilai agama dan budaya. Dengan demikian, Panca Sradha dapat terus menjadi landasan yang kokoh bagi umat Hindu Bali dalam menghadapi tantangan zaman.
Penulis: Wayan Ardi Adnyana – Ketua Departemen Sosial Kemasyarakatan PP KMHDI
