SEKRETARIAT PIMPINAN PUSAT KMHDI

Sekretariat Operasional (Surat Menyurat):
Jalan Kakatua Blok AA No. 14 Perumahan Cipinang Indah II, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur 13430
* Fax. : 021 – 86600779
Sekretariat Domisili :
Jalan Anggrek Nelly Murni Blok A No. 03, RT/RW 02/03 ,
Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah – Jakarta Barat 11480

Loading

Badung, kmhdi.org – Tulisan ini adalah bagian kedua dari seri opini “Potensi KMHDI, Ditinjau Dari Atas Sadel Motor Sales Kanvas” dimana bagian 1 berfokus pada pandangan tentang produk hasil akhir dari KMHDI, sedangkan pada bagian 2 ini opini saya berfokus pada target pasar KMHDI. Karena target pasar yang saya akan bahas ini sangat bertumpu pada produk hasil akhir yang dibahas dalam tulisan bagian pertama, maka saya menyarankan untuk kawan-kawan yang membaca bagian 2 ini agar membaca terlebih dahulu bagian 1 dengan klik link berikut: https://kmhdi.org/potensi-kmhdi-ditinjau-dari-atas-saddle-motor-sales-kanvas-bagian-1/

Saya ingin merefresh kembali bahwa untuk membahas potensi KMHDI, saya mengandalkan 4 aspek penting yang perlu dibahas dalam sudut pandang sales, yaitu produk, target pasar, metode penjualan, dan program pendukung.

Serakarang kita akan berimajinasi tentang bagaimana caranya KMHDI menentukan target pasarnya. Saya akan mulai dengan pertanyaan, menurutmu siapa target pasar KMHDI? … apakah kamu menjawab bahwa target pasar KMHDI adalah seluruh mahasiswa Hindu karena mahasiswa Hindulah yang bisa ikut MPAB dan menjadi anggota KMHDI? Jika benar itu jawabanmu maka saya menyatakan bahwa jawabanmu benar, namun belum cukup.

Kenapa belum cukup? Karena kamu membatasi bahwa target pasar KMHDI adalah user atau pengguna. Dalam sudut pandang usaha, biasanya produk dipasarkan dengan tiga kategori nilai/harga, yaitu harga pengguna, harga retail/reseller dan harga grosir.. lho apa hubungannya sama KMHDI? Kan yang bisa ikut KMHDI cuman mahasiswa Hindu? Betul bahwa yang bisa ikut KMHDI adalah hanya mahasiswa Hindu saja, namun darimanakah pengguna atau dalam hal ini calon anggota KMHDI mengetahui tentang KMHDI dan memutuskan untuk ikut KMHDI? Inilah fungsi pembagian segmentasi.

Bagi saya, jika saya melihat seorang ibu hamil yang beragama Hindu, maka dalam kandungannya itulah saya melihat calon anggota KMHDI, karena sang ibu saya lihat sebagai indirect user atau pengguna tidak langsung dari KMHDI jika anaknya ketika mahasiswa kelak mengikuti KMHDI. Pertanyaannya dalam menyasar segmentasi para orang tua adalah “apa manfaatnya bagi orang tua jika anaknya ikut KMHDI?”, jika KMHDI mampu menjawab pertanyaan ini maka KMHDI bisa menargetkan para orang tua untuk menjadi pengguna tidak langsung atau reseller yang menawarkan KMHDI kepada anaknya.

Termasuk dalam menentukan segmentasi tidak langsung lainnya dengan menjawab “apa manfaatnya bagi sekolah jika siswa alumni sekolahnya ikut KMHDI?”, “apa manfaat kampus jika mahasiswanya ikut KMHDI?”, “apa manfaat yang diterima komunitas atau UKM mahasiswa Hindu jika seluruh anggotanya adalah juga anggota KMHDI?”, jika pertanyaan ini terjawab maka KMHDI bisa menargetkan instansi sekolah, kampus ataupun UKM Hindu sebagai mitra grosir KMHDI yang mampu meningkatkan target pertumbuhan anggota KMHDI setiap tahunnya. Walaupun pada closing-nya mahasiswa itu sendiri yang menjadi penentu untuk ikut KMHDI, namun dukungan sosial yang kuat dari orang tua, lingkungan sekolah dan lingkungan kampus berpengaruh untuk meningkatkan brand awareness

Saya mengerti jika ada dari pembaca yang merasakan ketidaknyamanan ketika saya memberikan analogi KMHDI sebagai barang dagangan. Namun begitulah kenyataannya, seperti yang saya sampaikan di tulisan Bagian 1 bahwa sebenarnya kita sedang berdagang, kita sedang menjual ide, harapan, dan masa depan, sehingga perlu sesekali kita meninjau KMHDI dengan pendekatan teori penjualan (selling).

Sebagai seorang sales kanvas, saya menawarkan barang agar laku di setiap segmentasi pasar, baik laku di pengguna (user), ritel, maupun grosir. Dan ciri-ciri seorang sales kanvas adalah ia menawarkan barang sambil membawa barangnya langsung, tidak mengarahkan pasar untuk membeli barangnya di toko ataupun mengambil sendiri di gudang. Ini berkaitan dengan budaya pemasaran organisasi KMHDI yang sering memasarkan KMHDI dengan cara memframing alumni KMHDI yang sukses, baik sukses menjadi politisi, pengusaha ataupun akademisi. Cara ini cenderung ditempuh oleh seoarang yang belum terlalu memahami apa yang sebenarnya menjadi produk KMHDI, atau belum membaca Bagian 1 dari tulisan ini.

Anggap saja kita sudah menentukan segmentasi yang perlu disasar oleh KMHDI yaitu mahasiswa Hindu, para orang tua, sekolah (baik sekolah formal maupun pasraman), dan kampus. Selanjutnya saya akan memberikan imajinasi saya tentang apa yang menjadi kebutuhan (demand) dari setiap segmentasi tersebut sebagai berikut:

1)User (Gen Z)  : Ingin Punya Ruang Ekspresi Sekaligus Ruang Sosial Yang Mendukung Ekspresinya
2)Orang Tua  : Ingin Anaknya Punya Masa Depan Yang Jelas
3)Sekolah  : Ingin Siswanya Berprestasi Dan Mengangkat Nama Sekolah
4)Kampus  : Ingin Mahasiswanya Lulus Tepat Waktu Dengan Predikat Nilai Yang Ideal

Jika produk (ide dan konsep KMHDI) kita punya keunggulan value yang mampu menjawab kebutuhan-kebutuhan tersebut, maka niscaya suplai anggota dari 4 segmen tersebut akan menjamin keberlanjutan dan pembesaran organisasi KMHDI.

Untuk menjawab kebutuhan dari empat segmentasi tersebut, diperlukan sebuah program organisasi yang tentu tidak hanya ideologis, namun juga relevan dan bermanfaat. Lebih lengkapnya tentang program akan saya uraikan pada Bagian 3 di tulisan selanjutnya.

Hidup Target Penjualan!

Satyam Eva Jayate!

Terimakasih sudah membaca…. ~(^-^~)

.

Penulis: I Gusti Agung Arya Dhanyananda (Ketua PC KMHDI Badung)

Share:

administrator