SEKRETARIAT PIMPINAN PUSAT KMHDI

Sekretariat Operasional (Surat Menyurat):
Jalan Kakatua Blok AA No. 14 Perumahan Cipinang Indah II, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur 13430
* Fax. : 021 – 86600779
Sekretariat Domisili :
Jalan Anggrek Nelly Murni Blok A No. 03, RT/RW 02/03 ,
Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah – Jakarta Barat 11480

Loading

Metro, kmhdi.org – Sejarah lahirnya Pancasila bermula dari rapat-rapat Dokuritsu Junbi Cosakai atau BPUPKI yang dibentuk pada 29 April 1945. BPUPKI bertugas menyelidiki semua hal penting termasuk politik, ekonomi, dan lain-lain yang dibutuhkan dalam usaha pembentukan negara Indonesia. BPUPKI diketuai oleh KRT Dr. Radjiman Wedyodiningrat.

Dalam sejarahnya, BPUPKI menjalankan sidang pertamanya secara resmi pada tanggal 29 Mei-1 Juni 1945. Dalam sidang BPUPKI ini, sejumlah tokoh menyampaikan pidatonya terkait perumusan asas dasar negara. Para tokoh itu di antaranya Mohammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno.

Menurut Himpunan Risalah Sidang-Sidang dari BPUPKI dan PPKI yang Berhubungan dengan Penyusunan UUD 1945, Moh. Yamin berpidato pada 29 Mei 1945 merumuskan 5 asas dasar negara, yaitu Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Sementara Soepomo mengusulkan “Dasar Negara Indonesia Merdeka”, yaitu Persatuan, Kekeluargaan, Mufakat dan Demokrasi, Musyawarah, serta Keadilan Sosial.

Pancasila adalah Dasar Negara Republik Indonesia, yang terdiri dari lima sila negara yang perumusannya tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Pancasila merupakan jati diri dan kepribadian bangsa Indonesia. Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan tidak bisa dipisahkan dari bangsa Indonesia.

Pancasila juga berfungsi sebagai pandangan hidup bangsa yang didalamnya terkandung konsepsi dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan, terkandung dasar pikiran terdalam dan gagasan mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik. Nilai-nilai Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa perlu diimplementasi untuk membangkitkan semangat juang bangsa. Semangat juang itu bukan saja untuk menyelesaikan permasalahan keterpurukan ekonomi, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia. (Nugroho, 2010, hlm 109) Oleh karena Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa merupakan suatu kristalisasi dari nilai- nilai luhur budaya bangsa yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Indonesia. Pancasila juga merupakan perjanjian luhur rakyat Indonesia yang disetujui oleh wakil-wakil rakyat Indonesia menjelang dan sesudah proklamasi kemerdekaan.

Itulah sekilas sejarah Hari Lahir Pancasila yang perlu untuk kita ingat. Tapi tidak hanya untuk diingat saja, Hari Lahir Pancasila juga merupakan momen untuk mengenang, menghormati, sekaligus menghargai perjuangan pendiri bangsa dalam merumuskan dasar negara Indonesia. Kita sebagai generasi penerus bangsa harus dapat dapat memaknai Pancasila sebagai dasar negara dan sebagai landasan berkeperilaku dalam kehidupan bermasyarakat.

PENTINGNYA MENINGKATKAN LITERASI PANCASILA
Kita patut meningkatkan literasi Pancasila atau sosialisasi Pancasila. Mungkin banyak warga bangsa yang belum mendapat informasi yang utuh tentang Pancasila. Kita harus positif thinking, mungkin karena ketidaktahuan mereka sehingga mereka tidak mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Menjadi kewajiban kita untuk meningkatkan literasi tentang Pancasila. Selain itu jangan ada klaim bahwa saya Pancasilais, kamu tidak. Jika ada kelompok masyarakat yang tidak tahu dan tidak menjalankan Pancasila, jangan dikucilkan. Mestinya kelompok-kelompok itu dirangkul. Jangan negatif thinking terhadap satu golongan. Kita semua bertanggung jawab untuk memberikan informasi tentang Pancasila yang utuh kepada Masyarakat.

MELEMAHNYA NILAI NILAI PANCASILA DI ERA 4.0
Pada masa sekarang, perkembangan zaman merupakan sebuah fenomena yang tidak terelakkan. Teknologi di bumi ini setiap detiknya selalu mengalami perkembangan. Hal tersebut terjadi karena tidak terlepas dari adanya peran-peran para tokoh peneliti dunia. Dari peranan para tokoh peneliti dunia tersebut muncul sebuah perkembangan IPTEK.

Dengan munculnya perkembangan IPTEK ini, berbagai perkembangan teknologi tidak terelakan. Revolusi 4.0 merupakan hal yang dirasakan sekarang, inti dari revolusi 4.0 yaitu terdapat pengembangan teknologi digital. Hal tersebut menimbulkan adanya kemunculan dampak dari revolusi 4.0 yang mengakibatkan beberapa industry besar dan ternama gulung tikar, sebagai contoh yaitu “nokia”.

Kemudian dampak dari revolusi 4.0 ini pada negara kita indonesia yaitu pada pribadi masyarakatnya. Salah satunya yaitu memudarnya Nasionalisme dan Patriotisme pada kalangan muda karena dampak dari teknologi. Terdapat banyak pemuda mengalami disorientasi, disklokasi dan menjadi seorang merkantilis atau menguntukan diri pribadinya saja. Dari permasalahan tersebut muncul sebuah solusi yang mungkin dapat dilakukan yaitu dengan mengenalkan kepada generasi muda untuk lebih memahami mengenai dasar negara, Pancasila.

Berkurangnya karakter bangsa dalam perkembangan industri ini disebabkan oleh melemahnya moral ideologi bangsa. Hal ini ditunjukkan dengan terciptanya masyarakat kosmopolitan yang membuat peran bangsa dan negara dalam pembangunan berkelanjutan menjadi berkurang sehingga menimbulkan perpecahan nilai-nilai dasar budaya dan makna-makna moral manusia dalam ideologi negara.
Perlu adanya kerangka berpikir dan usaha pengembangan moral manusia untuk menyukseskan revolusi industri 4.0. Tujuannya, agar masyarakat dapat melakukan hal-hal yang esensial. Selain itu, Pembangunan juga harus berdasar pada Pancasila agar menjadi dasar visi dan misi terhadap evaluasi dan pelaksanaan. Pembahsan peran generasi muda, khusunya mahasiswa yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila dalam pembangunan industry.

Pembangunan pendidikan yang mengacu pada nilai Pancasila sangatlah penting. Terlebih, bagi generasi muda, khususnya para mahasiswa yang nantinya bertanggung jawab menjadi penerus kehidupan bangsa. Jika dilihat dari nilai Pancasila, pembangunan pendidikan ini akan berfokus pada pembinaan pengetahuan dan keterampilan.

PENTINGNYA PERAN MAHASISWA DALAM MEWUJUDKAN NILAI NILAI PANCASILA
Masa depan bangsa berada ditangan generasi muda. Generasi muda itu adalah kita para pelajar dan mahasiswa. Generasi muda merupakan pondasi suatu bangsa. Sebagai agen of change, mahasiswa diharapkan mampu mewujudkan cita-cita bangsa dalam memajukan Indonesia menjadi lebih baik lagi.

Melalui pendidikan Pancasila, mahasiswa diharapkan mempu memahami, menganalisis, dan mengiplementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Mahasiswa harus dapat menerapkan dan menjalankan Pancasila sebagai pedoman hidup di dalam masyarakat dan kehidupan akademik. Selain itu mahasiswa juga diharapkan tetap terus melatih dirinya menjadi pribadi-pribadi yang memiliki intelektual luas, kreatif, percaya diri, inovatif, dan memiliki hubungan sosial yang baik dan semangat tinggi untuk berkontribusi dalam masyarakat, bangsa dan negara.
Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Dan meningkatkan sikap saling toleransi sesama mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA

Pancasila: Sebuah Karya Politik” oleh Prof. Dr. A. Kohar Aziz
Sejarah Pemikiran Pancasila” oleh Prof. Dr. Kaelan, M.A.
Pancasila Sebagai Ideologi Nasional” oleh Prof. Dr. Notonagoro
Pancasila dan Nasionalisme Indonesia” oleh Prof. Dr. GBPH Prabuningrat
Proses Lahirnya Pancasila” oleh Dr. G. Dwipayana
Indonesia: The Birth of Pancasila” oleh Dr. Kusnanto Anggoro

Penulis :

Kabid Kajisu PC KMHDI Metro : Gede Widiyana

Anggota: I Made Dwi Darma Yoga, Ketut Arya

Share:

administrator