Manado, kmhdi.org – Bertepatan dengan Hari Tanpa Sampah Plastik Sedunia, Pimpinan Daerah Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PD KMHDI) Sulawesi Utara laksanakan “Gerakan KMHDI Peduli Lingkungan” di kawasan pantai Sindulang, Manado Sulawesi Utara, (03/07).
Ketua Biro Sosial dan Kemasyarakatan PD KMHDI Sulut, Wisnu Putra menjelaskan kegiatan ini dilaksanakan dari jam 07.00 sampai 09.00, dimulai dengan membersihkan sampah plastik di sepanjang kawasan pantai sindulang hingga pengumpulan sampah ke pos tempat pembuangan sementara. Ia juga mengatakan masyarakat sekitar sangat antusias dan mengapresiasi kegiatan ini.

“Di lihat dari kondisi kawasan pantai Sindulang selalu dipenuhi sampah mulai dari bungkus makanan dan kaleng minuman yang membuat pemandangan pesisir pantai menjadi tidak nyaman, oleh sebab itu kami memilih kawasan pantai sindulang sebagai titik lokasi bersih-bersih, dan masyarakat sekitar juga sangat mengapresiasi” jelas wisnu.
Ketua PD KMHDI SULUT I Gede Narasima menyatakan tujuan dari dilaksanakannya kegiatan Gerakan KMHDI Peduli Lingkungan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran generasi muda dalam menjaga lingkungan dan sebagai bentuk dorongan terhadap program kerja pemerintah Sulawesi Utara.
“Gerakan KMHDI Peduli Lingkungan merupakan salah satu program kerja Biro Sosmas yang dilaksanakan rutin pada setiap tahunnya dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran generasi muda dalam menjaga kesehatan lingkungan, dan ini juga merupakan salah satu bentuk dorongan terhadap program kerja pemerintah Sulawesi Utara dalam menanggulangi sampah plastik” ujar Narasima.
Narasima berharap dan mengajak seluruh masyarakat khususnya para generasi muda untuk ikut peduli dengan kebersihan likungan sekitar dengan cara meminimalisir penggunaan plastik guna menjaga kelestarian dan kesehatan bumi.
“kami juga mengajak kepada seluruh masyarakat serta generasi muda untuk bersama-sama menjaga kelestarian dan kesehatan bumi, mari kita mulai perbiasakan diri dari hal-hal kecil yaitu dengan meminimalisir penggunaan plastik dan membuang sampah pada tempatnya, jika bukan kita siapa lagi?” tutup Narasima.