Karangasem, kmhdi.org – Bertepatan dengan prosesi melasti dalam rangkaian Karya Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) 2025 di Pura Agung Besakih, dilaksanakan kegiatan aksi bersih-bersih bertajuk “Melasti Resik” pada Kamis (10/04). Gerakan ini diinisiasi oleh Unit Pengelolaan Sampah (UPS) Basuki Lestari sejak tahun 2020 sebagai upaya menjaga kebersihan jalur yang dilewati umat, khususnya dari Pura Agung Besakih menuju Pura Toya Sah. PC KMHDI Karangasem turut berpartisipasi aktif sebagai bagian dari program KMHDI Beraksi yang berfokus pada pengurangan sampah dalam aktivitas keagamaan.
Melalui kegiatan ini, sebanyak 38 relawan dari berbagai organisasi dan institusi terlibat langsung, termasuk BASAbali Wiki, Malu Dong, Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, Yowana Abhinaya Karangasem, Yowana Karangasem, serta unsur media. Kehadiran mereka memperkuat semangat kolaboratif dalam menjaga kesucian kawasan Besakih melalui tindakan nyata.
Ketua UPS Basuki Lestari, I Kadek Andreawan, menekankan pentingnya Melasti Resik sebagai bentuk tanggung jawab kolektif untuk menjaga kesucian Besakih. Ia menggarisbawahi bahwa ritual suci tidak seharusnya meninggalkan permasalahan lingkungan bagi desa-desa sekitar.
“Kami rutin melakukannya dengan melibatkan teman-teman di Besakih dan organisasi yang ingin berpartisipasi atau ngayah,” ujarnya. Andreawan juga berharap agar umat semakin sadar dan bertanggung jawab terhadap sampahnya sendiri, sejalan dengan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 8 Tahun 2025 tentang tatanan pamedek selama Karya IBTK serta Pangeling-eling Catur Pamahayu Pura di Besakih.
Ketua PC KMHDI Karangasem, I Ketut Yoga Pramuditya, menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menumbuhkan kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga kebersihan, terlebih di tempat suci.
“Momentum ini kami harapkan dapat mengubah pola perilaku masyarakat dalam menyikapi persoalan sampah” ucapnya.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Bidang Sosial Kemasyarakatan PC KMHDI Karangasem, I Ketut Susila Arimbawa, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk integrasi nilai-nilai dharma dengan kepedulian terhadap lingkungan.
“Melasti bukan hanya soal ritual, tetapi juga momentum untuk menyucikan alam sekitar kita. Dengan Melasti Resik, kami ingin menunjukkan bahwa menjaga kesucian pura berarti juga menjaga kebersihannya,” ujarnya.
Kegiatan Melasti Resik berjalan lancar dan mendapat sambutan positif dari masyarakat. Keterlibatan PC KMHDI Karangasem menjadi bukti nyata bahwa generasi muda Hindu mampu hadir dan berkontribusi dalam menjaga keharmonisan antara ritual, umat, dan lingkungan.