Buleleng, kmhdi.org – Riyo yang merupakan Anggota Penelitian dan Pengembangan (Litbang) PP KMHDI, turut hadir dalam menyikapi fenomena di Kota Pendidikan, Singaraja Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, dalam bentuk lapakan Membaca Buku Gratis, Singaraja (Sabtu, 26/4)
Melihat kondisi pendidikan yang cukup miris di Singaraja, Ia turut mengambil peran untuk memberikan langkah-langkah kecil dengan harapan menjadi salah satu bagian kecil dari solusi terhadap permasalahan yang sedang dihadapi.
Riyo, Menyampaikan bahwa langkah sederhana tersebut sebagai bagian dari tugas komunitas Literasi nya untuk bergerak menyebarkan budaya baca di Bali dan Khususnya di Singaraja.
“Iya hal ini selaras dengan kita sebagai mahasiswa yang aktif berorganisasi, sebab segala hal yang berkaitan dengan budaya Baca itu adalah hal yang terus kita lakukan, di mana pun kita berada”, Tegasnya.
Riyo juga yang saat ini sebagai Koordinator Komunitas Literasi Nalar Mahasiswa dan Pemuda (Narmada) Bali tersebut juga menyampaikan kekhawatiran nya atas langkahnya ini, sehingga besar harapan untuk disambut kembali oleh segala pihak.
Berharap dalam pergerakannya ke depan hal semacam ini perlu disambut oleh segala elemen masyarakat, khususnya para Mahasiswa yang ada di Kota Singaraja.
“Dalam gerakan yang kita lakukan hari ini juga sudah mengundang beberapa Organisasi Kemahasiswaan yang tergabung di Cipayung Plus yang ada di Kota Singaraja, namun kemungkinan mereka sedang memiliki kesibukan masing-masing sehingga tidak banyak yang datang untuk meramaikan”, Pungkas Riyo.
Ia juga menyampaikan dengan tegas bahwa aktivitas ini akan terus dilakukan, hari ini baru langkah awal melalui komunitas Narmada semoga bisa bergerak secara konsisten.
“Kita akan belajar konsisten untuk gerakan ini ke depannya, hari ini baru pertama kita lakukan di Singaraja, semoga dalam kesempatan berikutnya banyak pihak yang turut serta dalam aktivitas ini, khususnya Mahasiswa yang ada di kota Singaraja”, Jelasnya.
Terakhir ia juga menyampaikan kritikan terhadap fasilitas publik khususnya yang memberikan ruang-ruang buku bacaan yang tidak mudah untuk diakses.
“Perlu kita perhatikan bersama, dan juga untuk pemerintah khususnya yang ada di Kota Singaraja untuk melihat hal-hal yang perlu di fasilitasi khususnya perpustakaan buku, agar semua pihak bisa mengakses buku-buku bacaan”, Tutupnya.
