Karangasem, kmhdi.org – Ujung Timur pulau Bali sedang tidak baik-baik saja dengan maraknya kasus bunuh diri yang terjadi akhir-akhir ini. Bagaimana menyikapinya??
Melalui lama media sosial (info karangasem id) memberitakan beberapa kasus Bunuhn diri yang teejadi di karangasem. Banyak kasus bunuh diri dari remaja karena alasan percintaan. Hal ini tentu menjadi problematika yang serius sehingga perlu adanya kesadaran dari setiap individu untuk kuat secara mental.
Lalu bagaimanakah hindu memandang fenomena tersebut ?
Menurut Pandangan Hindu, bunuh diri menjadikan sang roh yang tubuhnya meninggal akan berada di alam kegelapan (asurya loka). Menjadi sangat lama sekali sang roh tersiksa seperti itu. Mereka yang meninggal dengan sengaja menghilangkan nyawanya disebut ulah pati. Dalam Manawa Dharma Sastra, dijelaskan juga bahwa dosa ini juga akan menular untuk mereka yang ngentas dan mereka yang mengambil mayatnya sehingga yang berdosa dapat menularkan dosa juga.
Padahal secara jelas tertuang dalam kitab Sarasamuscaya Sloka IX dijelaskan
“Matangnyan haywa juga wwang manastapa, an tan paribhawa, si dadi wwang ta pea kagongakena ri ambek apayapan paramadurlabha iking si janma manusa ngaran ya, yadyapi candalayoni tuwi”
artinya
“Tidak usah bersedih terlahir menjadi manusia walaupun hidupmu tidak sejahtera/sengsara. Besarkanlah hatimu sebagai manusia sebab amatlah sukar untuk.dilahirkan menjadi manusia, bahkan untuk menjadi manusia hina sekalipun.”
Betapa sangat luar biasanya menjadi seorang manusia namun malah tidak mensyukuri kehidupan karena hanya saja belum busa menyelesaikan masalah dengan lebih bijaksana, entah asmara,ekonomi atapun persoalan . Jangan menjadi gelap mata untuk mengakhiri kehidupan yang sangat berharga. Perbanyak belajar dan mencari lingkungan positif entah menyalurkan hobi atau hal baiknya lainnya. Padahal di luar sana pula masih banyak orang yang mengharapkan bisa panjang umur hidup lebih lama agar bisa mejanlankan hidupnya dengan damai dan bahagia.
Kabid KPO, Disdikpora menyampaikan kasus bunuh diri saat mengalami kenaikan signifikan yang perlu diatasi agar menjadi 0%. Beliau menyampaikan hal ini saat berbincang seusai dalam kegiatan Talkshow kemarin.
“Miris sekali saya lihat, pemuda sebagai harapan untuk bisa produktif bahkan akan mengemban tonggak kepemimpinan kedepan banyak yang memilih mengakhiri hidup karena masalah percintaan. Kami disini sudah memeberikan ruang untuk menyalurkan hobi atau kegiatan positif dengan berbagai event kepemudaan di Karangasem” ucap I Gusti Artha Wijaya, Kabid KPO, Disdikpora Kab. Karangasem
Penulis : Sukarini (Kabid Litbang PC KMHDI Karangasem)