SEKRETARIAT PIMPINAN PUSAT KMHDI

Sekretariat Operasional (Surat Menyurat):
Jalan Kakatua Blok AA No. 14 Perumahan Cipinang Indah II, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur 13430
* Fax. : 021 – 86600779
Sekretariat Domisili :
Jalan Anggrek Nelly Murni Blok A No. 03, RT/RW 02/03 ,
Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah – Jakarta Barat 11480

Loading

Denpasar, kmhdi.org – Merespon kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tengah hangat, Pimpinan Cabang Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PC KMHDI) Denpasar mengadakan kegiatan e-NGOPI (elektronik Ngobrol Pintar) dengan tajuk “Menimbang Efek Domino Kenaikan Harga BBM: Siapa yang Diuntunggkan dan Siapa yang Dirugikan?” pada hari Rabu (7/9).

Di moderatori oleh salah satu kader PC KMHDI Denpasar yaitu Ida Ayu Anggun Sinta Dewi, diskusi melalui platform Meet ini menghadirkan Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar yakni I Wayan Mariyana Wandhira, S.T sebagai Pemantik Diskusi dan juga Made Ferry Kurniawan selaku Mahasiswa S2 Sosiologi UGM, dan I Komang Adi Saputra selaku kader KMHDI Denpasar.

Sebagai pemantik pertama, I Wayan Mariyana Wandhira, S.T   mengungkapkan bahwa, selaku wakil rakyat, beliau banyak mendengar keluhan dari masyarakat akibat kenaikan harga BBM. Menurutnya Kebijakan kenaikan BBM ini juga terbilang tidak efektif, karena menimbang kondisi setiap wilayah Indonesia yang berbeda-beda dari sisi penghasilan.

“Saya pribadi mendukung aksi yang dilakukan oleh sejumlah lini termasuk mahasiswa yang telah terlaksana di berbagai wilayah, namun harus tetap ingat sesuai koridor yang sepatutnya dan disertai data yang jelas,” ungkapnya.

Selanjutnya, Pemantik kedua Made Ferry Kurniawan menyoroti isu kenaikan BBM ini dari sisi kebijakan publik dengan sudut pandang sosiologi. Dimana dirinya mengungkapkan bahwa selama ini kebijakan pemerintah lahir dari kalkulasi pengolahan data atau angka (kuantitatif) dan tidak didalami aspek sosio yang dianalisis secara kualitatif.

“selama ini kebijakan pemerintah lahir dari kalkulasi pengolahan data atau angka (kuantitatif). Padahal jika ingin membuat kebijakan yang berpihak pada masyarakat, perlu didalami aspek sosio yang dianalisis secara kualitatif,” jelasnya.

Sementara itu, dari sisi kader PC KMHDI Denpasar I Komang Adi Saputra menyoroti adanya pembatas tebal antara pemerintah dan masyarakat. Menurutnya, hal itulah yang melatarbelakangi lahirnya kebijakan keliru yang menyengsarakan masyarakat, salah satunya kenaikan harga BBM saat ini.

“Pemerintah seakan melupakan kesejahteraan masyarakat ketika membuat suatu kebijakan,” tambahnya.

Sebagai penutup, I Gusti Putu Putra Mahardika selaku Ketua PC KMHDI Denpasar menyampaikan terimakasih kepada Pemantik dan seluruh peserta yang berkesempatan hadir pada diskusi e-NGOPI PC KMHDI Denpasar. Beliau berharap, diskusi seperti ini bisa senantiasa dibangun, dan menunjukkan posisi pemuda pada hari ini yang tidak hanya berposisi sebagai mitra strategis pemerintah, tetapi juga mitra kritis pemerintah.

“Terimakasih kepada seluruh pemuda yang berkesempatan hadir pada diskusi e-NGOPI pada hari ini. Hal ini menunjukkan eksistensi kita yang tidak hanya berposisi sebagai mitra strategis pemerintah, tetapi juga mitra kritis pemerintah. Mari kita bersama sama tajamkan hati dan pikiran untuk mengawal isu hari ini,” Tutupnya.

Share:

administrator