SEKRETARIAT PIMPINAN PUSAT KMHDI

Sekretariat Operasional (Surat Menyurat):
Jalan Kakatua Blok AA No. 14 Perumahan Cipinang Indah II, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur 13430
* Fax. : 021 – 86600779
Sekretariat Domisili :
Jalan Anggrek Nelly Murni Blok A No. 03, RT/RW 02/03 ,
Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah – Jakarta Barat 11480

Loading

Oleh : I Kadek Pasek – PD KMHDI Bali

PENDAHULUAN

Seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia sedang dilanda bencana bidang kesehatan, yakni merebaknya penyebaran Coronavirus Disease 2019. Virus ini tidak hanya mengancam kesehatan masyarakat, tetapi juga perekonomian dan pendidikan. Perhatian masyarakat menjadi terfokus pada bagaimana  strategi untuk mengobati atau menghindari Covid-19. Wabah Covid-19 masih berlangsung dan belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Seluruh aktivitas dilakukan di rumah melalui sistem dalam jaringan, seperti halnya di dunia pendidikan, pembelajaran dilaksanakan jarak jauh .

Dilihat dari perspektif pendidikan hindu, pendidikan merupakan salah satu kunci sukses dalam meraih cita-cita anak nantinya. Dalam hal ini orangtua menjadi tokoh utama dalam proses perkembangan pendidikan anak. Sehingga Orang tua dapat dikatakan sebagai subyek yang terlibat langsung dalam jiwa anaknya dan paling berkompeten dalam menentukan pribadi anak baik jasmani maupun rohani termasuk juga pembentukan sikap susila. Kalau ditinjau dari segi pelaksanaannya, waktu paling banyak tersedia adalah di rumah, sehingga dikatakan orang tua sebagai penanggung jawab utama atas kelangsungan perkembangan tingkah laku atau sikap susila anaknya. Atas dasar tersebut orang tua berkewajiban membina serta tidak merasa bosan memberikan pembinaan, baik melalui cerita-cerita yang mengandung ajaran moral, pelaksanaan tingkah laku yang patut dilaksanakan maupun yang tidak boleh dilaksanakan serta bertanggung jawab atas keselamatan dan kebahagiaan hidupnya (Surpa, 2016).

Dalam kitab Murddha Agama Hindu juga dijelaskan bahwa tugas orang tua adalah: Pertama, “Putra Dharma yaitu kewajiban orang tua mendidik anak. Kedua, Putra Cecana yaitu memberi pendidikan anak lahir batin. Ketiga, Cisya Parampara yaitu memberikana pendidikan anak agar dapat berdiri sendiri. Dan juga pada kitab Niti Castra disebutkan bahwa di dunia ini yang disebut bapak ada lima, yaitu orang yang menolong jiwamu waktu kamu dalam bahaya, orang  yang memberikan makan selama hidup dengan tiada menerima balasan apa-apa, orang yang mendidik dan mengajari kamu, orang yang mensucikan dirimu dan tentu saja yang meneyebabkan kamu lahir. Dalam kutipan tersebut diisyaratkan bahwa sebagai orang tua yang disebut bapak hendaknya mampu menolong jiwa anak dalam keadaan bahaya, secara ikhlas dalam memenuhi kebutuhan anaknya, mensucikan angga sarira anak dengan upacara-upacara, karena orang tua yang menyebabkan dia lahir ke dunia ini. Gelar Guru Rupaka yang diberikan oleh agama kepada para orang tua bukan hanya dimaksudkan sebagai tugas melahirkan dan memelihara tetapi juga untuk mengadakan proses sosialisasi nilai dan norma agama kepada anak-anaknya agar kelak mereka memiliki moral yang luhur dan kepribadian yang kuat dan mulia.

PEMBAHASAN

Orang tua merupakan pemimpin di dalam keluarga, karena orang tua adalah seseorang yang paling dewasa di antara anggota keluarga lainnya. Seorang pemimpin dalam rumah tangga bukan hanya membimbing anggota keluarganya untuk selalu berada di jalan dharma tetapi juga harus bisa memberikan contoh bagaimana bersikap dan berprilaku yang sesuai dengan ajaran dharma (Pinatih, 2019). Dalam struktur keluarga, anak-anak akan mengikuti dan mencontoh perilaku orang tua. Rakhmawati (2015) menyatakan bahwa anak akan meniru perilaku orang tuanya karena anak melihat hal tersebut, baik itu yang positif maupun yang negatif. Dengan demikian, orang tua menjadi sumber pertama anak untuk belajar karena pada dasarnya anak memiliki dorongan untuk meniru suatu pekerjaan, baik itu dari orang tua maupun dari orang lain. Adapun cara-cara yang dilakukan adalah memberikan suatu contoh terhadap anggota keluarganya, misalkan di tengah pandemi saat ini yang pertama harus  dijaga adalah kesehatan, yang kedua, membiasakan mencuci tangan selesai beraktivitas di luar rumah, menggunakan masker dengan benar dan menjaga jarak serta menjauhi kerumunan.

Di saat anak dituntut untuk berada di rumah, orang tualah yang membuat aturan apa yang sebaiknya dilakukan anak. Jika orang tua mampu mencontohkan untuk tertib menjalani himbauan yang diberikan, anak pun akan meniru yang dikerjakan orang tuanya. Begitu pula sebaliknya, jika orang tua tidak menunjukkan sikap disiplin atau menerapkan secara tidak konsisten, anak pun belajar untuk mencari peluang melakukan pelanggaran disiplin. Awalnya pelanggaran kecil lama-kelamaan menjadi pelanggaran yang dianggap biasa. Awalnya bermain di luar hanya sebentar, tetapi lama-kelamaan bermain tanpa batas, hingga akhirnya orang tua kehilangan kendali untuk mengontrol perilaku anak. Ada beberapa startegi orangtua dalam mengawasi dan memberikan role model dalam pendidikan anak di rumah yang sejalan pula dengan pendapat Kurniawati Eusi, dkk. (2020).

Selain hal tersebut ada tiga cara menurut pendidikan hindu dalam menerapkan pendidikan pada anak (Surpa, 2016) yaitu Pertama, Shrawana merupakan cara yang dilakukan dengan membiasakan anak untuk ikut melihat, melaksanakan persembahyangan, mendengar mantra-mantra pujaan pada waktu persembahyangan, mendengar atau membaca cerita-cerita, kitab-kitab yang berisi tenetang ajaran agama, baik yang menyangkut tattwa, susila maupun upacara.. Kedua, Manana yaitu cara untuk  membiasakan diri bersembahyang teratur pada waktu-waktu tertentu. Misalnya tri sandya, berdoa pada waktu akan makan. Selalu bersyukur atas segala sesuatu yang kita makan atau nikmati itu adalah karena berawal dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Dalam hal ini ditanamkan pemahaman bahwa Ida Shang Hyang Widhi Wasa akan selalu cinta  kasih kepada anak yang baik, tidak nakal, tidak sombong, dan rajin bersembahyang. Ketiga, Kirtana dengan cara anak diajarkan nyanyian suci seperti Warga sari, Kidung Yadnya. Semua nyanyian itu ditujukan untuk kemuliaan dan kebesaran dan keagungan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Sehingga dengan tiga cara tersebut anak secara berangsur-angsur tumbuh dan berkembang kebiasaan yang baik, taat pada ajaran agama, bersikap dan bertingkah laku yang baik, tetap memiliki rasa syukur dan selalu berbesar hati dalam menghadapi segala keadaan.

PENUTUP

Pada masa pandemi Covid-19, banyak terjadi problematika terutama di bidang pendidikan. Diantarnya pengimplementasian pendidikan hindu pada anak merupakan salah satu faktor terpenting dalam membentuk karakter anak sebagai generasi penerus bangsa terutama generasi emas hindu. Proses pemebelajaran dilakukan yaitu dengan cara sistem pendidikan jarak jauh sehingga aktivitas anak lebih banyak dilakukan di rumah, dan sebagian besar tugas pendampingan dan pembinaan kepada anak diambil alih oleh orang tua. Dalam hal inilah, pola pengasuhan orang tua dapat digunakan sebagai role model dalam pendidikan hindu pada anak di masa pandemi Covid -19. Orang tua sebagai role model saat situasi pandemi Covid-19 dioptimalkan melalui berbagai cara yang dilakukan oleh orang tua, yaitu (1) Shrawana merupakan cara yang dilakukan dengan membiasakan anak untuk ikut melihat, melaksanakan persembahyangan, mendengar mantra-mantra pujaan. 2) Manana yaitu cara untuk  membiasakan diri bersembahyang secara teratur (3) Kirtana dengan cara anak diajarkan nyanyian suci keagamaan.

DAFTAR PUSTAKA

Kurniawati Eusi, dkk. (2020). Analisis Peran Orang Tua dalam Mendampingi Anak di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. Volume 5 Issue 1  (2021)  Pages   241-256.

https://obsesi.or.id/index.php/obsesi/article/view/541/pdf

Pinatih, Putu. (2019). Peranan Pemimpin Keluarga Menurut Hindu.Jurnal Bawi Ayih. Volume 10. Nomor 1

Rakhmawati, I. (2015). Peran Keluarga dalam Pengasuhan Anak. Jurnal Bimbingan Konseling, 6(1). https://doi.org/10.21043/kr.v6i1.1037

Surpa, Wayan. (2016). Peranan Orang Tua Sebagai Pengembang Pendidikan Agama Hindu Dalam Keluarga. UPT PPKB Universitas Udayana Denpasar

Share:

administrator