Lampung Selatan, kmhdi.org – Memperingati hari Pendidikan Nasional, Pimpinan Cabang KMHDI Lampung Selatan selenggarakan kegiatan Ngobrol Santai Bersama PC KMHDI Lampung Selatan dengan topik bahasan “Peran Pendidikan dalam Perkembangan Era Society 5.0 ” yang dilaksanakan secara daring melalui Google Meet pada Senin, (02/05).
Menghadirkan pemantik diskusi I Kadek Ria Febri Yana yang sekaligus selaku Ketua PC KMHDI Lampung Selatan, dalam pemaparannya ia mengungkapkan bahwa pada masa yang sekarang ini para pelajar diharapkan memiliki kompetensi yang disebut dengan kemampuan Enam Literasi Dasar.

“ada Enam Literasi Dasar yang harus dimiliki oleh Pelajar, yaitu Literasi Baca Tulis, Literasi Numerasi, Literasi Sains, Literasi Digital, Literasi Finansial, dan Literasi Budaya. Selain kemampuan dasar tersebut, di era Society 5.0 pelajar juga harus memiliki kemampuan lain yaitu berfikir kritis, bernalar, kreatif, komunikatif, kolaborasi, dan memiliki kemampuan untuk Problem Solving,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan PC KMHDI Lampung Selatan Gusti Ayu Nopia Lestari selaku moderator mengungkapkan bahwa semakin hari terjadi perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat dan mengharuskan generasi muda untuk siap menghadapi perubahan dunia terutama dalam bidang pendidikan.
“Salah satu perubahan tersebut yaitu Society 5.0 dimana manusia harus dapat menyelesaikan masalah sosial dengan memanfaatkan berbagai inovasi yang lahir pada era revolusi industri 4.0 yang berpusat pada teknologi” tambah Nopia.
Disaat diskusi, Putu Debby Yolanda selaku Kabiro Kajian & Isu PD KMHDI Lampung mengatakan bahwa Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara lain sehingga dapat mempengaruhi kualitas pendidikan di Indonesia. Menurutnya, hal ini disebabkan karena rendahnya kesejahteraan guru di Indonesia.
“Jika permasalahan tentang kesejahteraan guru masih saja terjadi, tidak dipungkiri minat untuk menjadi seorang guru atau tenaga pendidik akan berkurang bahkan tidak ada. Seperti perubahan kebijakan PNS yang menjadi P3k yang jauh berbeda dengan kesejahteraan PNS. Maka dari itu kebijakan inilah yang harus dievaluasi untuk mencegah berkurangnya minat untuk menjadi guru,” imbuhnya.
Turut hadir dalam diskusi, Andre Juliana selaku anggota Departemen Kajian Isu PP KMHDI meyoroti pentingnya Pendidikan bagi Indonesia terutama melalui Mahasiswa yang turut memperjuangkan Kemerdekaan.
“Pendidikan sangat penting, karena indonesia yang merdeka berkat peran dari para mahasiswa melalui berbagai organisasi kepemudaan pada waktu itu. Lalu bagaimana peran pendidkan saat ini?” ungkapnya.
Diskusi ini sukses menghadirkan perspektif dari mahasiswa bahwa untuk menciptakan sistem pembelajaran yang baik maka diperlukan kerjasama antara tenaga pendidik dan juga peserta didiknya. Baik dari sistem pengajar yang tidak monoton dan juga semangat dari peserta didik dalam belajar.
“Pengajar bukan lagi saatnya untuk sekarang masih mendikte dan peserta menulis tetapi harus mampu menggali potensi siswa, memberikan rasa nyaman sebagai keluarga baik daring maupun luring, serta peran orang tua dalam mendidik anaknya,” Jelas I Kadek Ria dalam diskusi tesebut.
Di akhir acara, menyinggung soal bagaimana perkembangan Era Society 5.0 dalam konteks pendidikan Hindu, I Kadek Ria mengatakan bahwa pendidikan Hindu saat ini masih jauh dari perkembangan teknologi. Ia menyoroti pasraman yang masih mengajar tanpa teknologi ditambah lagi masih banyak pasraman yang belum memiliki gedung.
“Disinilah peran kita sebagai mahasiswa dengan kampus yang berbasis teknologi untuk menyalurkan ilmu yang didapat selama perkuliahan untuk diimplementasikan ke pasraman melalui program KMHDI Mengajar,“ tambah Nopia.
Sebagai closing statement, I Kadek Ria Febri Yana mengungkapkan jika banyak sarjana tetapi tidak ada wadah, maka akan sia-sia. Berbagai hal yang perlu dilakukan salah satunya yaitu peremajaan guru agama, melengkapi sarana dan prasarana, dan juga peran dari siswa atau anak didik dan bukan hanya tenaga pendidik saja yang berperan.