Denpasar, kmhdi.org – Pasca diresmikan Pendidikan Widyalaya melalui Peraturan Menteri Agama (PMA) pada tanggal 14 Maret 2024 di Auditorium H.M Rasjidi, Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Bali, siap melaksanakan kolaborasi dalam mensukseskan pendidikan siswa Hindu (19/03).
menurut penjelasannya, Pendidikan Widyalaya merupakan satuan pendidikan umum yang bernuansa Hindu. Sama halnya Madrasah, Widyalaya akan berfokus pada ajaran agama Hindu dalam aktivitas tanpa menghilang materi wajib pada proses pembelajaran.
Ketua PD KMHDI Bali I Putu Dika Adi Suantara menyatakan siap berkolaborasi dalam meningkatkan SDM Hindu, khususnya di Bali. Menurutnya dalam konsep sederhana harus ada berbagai pihak yang selalu mendukung dan menjadi mitra dalam mensukseskan program pemerintah ini. Walaupun di Bali mayoritas Hindu, namun tetap perlu pendidikan yang mengajarkan budi pekerti dan karakter.
“setelah pendidikan widyalaya diresmikan, hal ini akan berdampak baik pada pendidikan keumatan Hindu, khususnya di Bali. Selain diakuinya pendidikan widyalaya secara nasional yang lulusan pasraman tidak bingung lagi untuk masuk ke perguruan tinggi, widyalaya akan banyak mengajarkan pendidikan budi pekerti dan karakter kepada siswa hindu (bramhacari) dan tumbuhkembang mereka,” ungkap Dika.
Selain itu, Dika mengajak semua pihak untuk mengawal pendidikan widyalaya di lapangan mulai dari teknis hingga administrasi guna menjadikan pendidikan widyalaya menjadi pendidikan yang adi luhung.
“kita sebagai umat Hindu harus berbangga dan mengawal proses-proses dilapangan mengenai pendidikan widyalaya ini. Agar nantinya pendidikan ini menjadi pendidikan yang adi luhung sesuai ajaran Hindu,” tutupnya.