Denpasar, kmhdi.org – Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) merupakan Organisasi yang berbasis Nasional dan tentunya resmi berbadan hukum. Dengan hal itu tentunya KMHDI memiliki yang namanya tahapan Kaderisasi. Kaderisi merupakan ruh nya organisasi, bahkan tidak hanya di KMHDI di tiap organisasi lain dan komunitas yang memiliki peran dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) maka itu disebut Kaderisasi. Secara umum pengertian Kaderisasi adalah Proses pembaharuan SDM atau juga pengembangan individu-individu di Organisasi.
Sejauh ini KMHDI merupakan organisasi yang berbasih kaderisasi dengan berbagai macam tahapan, dari penerimaan, pengenalan, dan pemahaman mengenai organisasi itu sendiri. Menganai tahapan ini tentu tidak mudah bagi kita menjalankan sebuah tahapan kaderisasi tersebut, pemahaman teknis pelaksanaan perlu kita kuasai dan pemaknaan dalam tiap masing-masing tahapan juga perlu kita pelajari dengan utuh, agar apa yang menjadi tujuan kaderisasi sesuai fungsinya kita capai sepenuhnya.
Tentu dalam hal yang membidangi proses ini adalah Bidang/Biro/Departemen yang bersangkutan (Kaderisasi) sesuai ranah tiap daerah PC/PD/PP KMHDI. Dan yang bertanggung jawab penuh dalam memastikan kelancaran teknis dan pemahaman tersebut adalah orang tercantum dalam bidang tersebut baik ketua juga termasuk anggota Kaderisasi.
Berbagai macam tantangan organisasi salah satunya adalam semakin sedikitnya pasrtisipasi SDM hindu yang turut serta dalam organisa, juga terjadinya proses Hukum Alam ayang kita maknai yaitu hilang nya minat dipertenghan proses kaderisasi di dalam Organisasi.
Permasalah tersebut berbagai faktor tapi, di sini penulis mencoba membaca dari kaca mata kaderisasi sebagai orang yang membidangi Kaderisasi di Daerah yang cukup besar dengan enam (6) cabang yaitu Daerah Bali, tentu tips yang digunakan perlu kita coba untuk tularkan ke setiap daerah PD/PC se-Indonesia. Sebab dalam pandangannya konsep ini adalah konsep yang relevan untuk kita ketahui khusunya pelaku kaderisasi di Organisasi yang di sebut (Ketua Bidang/Biro Kaderisasi).
Pertama kita pahami fungsi dari kaderisasi tersebut, yang merupakan proses atau tahapan dalam memberikan pengenalan, pengetahuan dan pemahaman dalam cara-cara organisasi dengan seutuhnya di organisasi KMHDI. Dari tujuan kaderisasi, sampai materi kaderisasi pun perlu kita baca seutuhnya kenapa materi ini muncul dan ada dalam topik pembahasan.
Setelah hal itu kita mengerti kenapa ada dan diadakan dalam topik baru kita menuju ke pemahan selanjutnya yaitu kenapa perlu adananya Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB), Kenapa Setelah MPAB ada tahapan Kaderisasi Tahap 1 (KT1) dan setelah itu perlu adanya pelatihan tentang keorganisasian yaitu Diklat Manajemen Organisai (DMO), serta seterusnya.
Dalam mengkonsepkan pemahaman setiap tahapan tersebut penulis mencoba membangun kerangka khusus untuk memahami dengan mudah, dan mencoba menangkap pesan apa yang termuat dalam tahapan nya (Pasca Konfendiknas III)
Kerangka tersebut kurang lebih dirancang seperti berikut:
“MPAB merupakan proses awal (pengenalan), maka pesan yang perlu kita laksanakan adalah bagaimana kita sebaik mungkin mengenalkan apa itu KMHDI, dari Sejarah mengapa ada KMHDI dan kenapa saya harus ikut KMHDI. Dengan mudah kita mengajak audiens untuk merekayasa sebuah sketsa dalam pikiran individunya pengandaian tersebut kurang lebih seperti masuk ke pintu gerbang nya KMHDI kita anggap “Pintu Gerbang Rumah” dan proses ini adalah di mana kita menglilingi sekitaran rumah, dari halaman sampai pojok rumah tersebut, dan kemudian kenapa rumah ini dibangun dan kenapa di bangun di sini”
“KT1 merupakan tahapan ideologisasi yang artinya pemahaman tentang isi organisasi sesungguhnya terjadi pada tahap ini, kalau MPAB merupakan langkah awal memasuki pintu gerbang nya KMHDI maka di tahap ini kita mengajak audiens untuk mengandaikan kita memasuki rumah tersebut, dan saat memasuki rumah ini lah kita menelusuri lebih dalam tentang organisasi tentang rumah, dari ruang tamu, kamar, dan bahkan sampai seisi dapur rumah tersebut (KMHDI)”
Dalam konteks ini adalah bagaimana kita memberikan pesan bahwa sesungguhnya KMHDI tercipta seperti apa, dan tujuannya apa, dan landasan pemikiran KMHDI itu bagaimana. Seperti apa yang tertuang dalam PURWAKA. Memberitahukan pesan sesungguhnya saya dan kamu ber-KMHDI tujuan nya adalah seperti ini dan sebagainya.
“Pelatihan perlu ada di dalam sebuah organisasi terlebih bagaimana cara beroprasinya organisasi tersebut maka ada lah yang namanya DMO, di sini kita menyampaikan pesan bagaimana caranya organisasi beraktivitas/kita beraktivitas atas organisasi tersebut, organisasi KMHDI merupakan gambaran organ tubuh manusia yang utuh, dari wujut keseluruhan maupun instumen lainnya di MPAB kita mengenal adanya KMHDI mengenal KMHDI tentu mengenal anggota tubuh organisasi keseluruhan dari Kepala, hingga Badan dan seisinya, misal Otak dan Hati Organisasi adalah Purwaka itu sendiri yang di mana seluruh perintan dan apa yang diperintahkan ada di sana. Dan DMO ini lah adalah instrument yang mengenal bagaimana cara tubuh/organisasi tersebut bergerak, seperti memerintahkan tangan dan kakinya”
Maka dari makna DMO ini bisa kita simpulkan bagaimana proses otak itu memerintah cara jalannya sebuah tubuh ini (organisasi ini). Tentu dalam DMO ini adalah merupakan proses segala cara menjalankan aktivitas tersebuh dari segi administrasi formal dan informal organisasi, interaksi dari individu dengan individu lainnya, individu dengan kelompok, serta dari kelompok dengan kelompok ada di DMO ini.
Pemahakan ini lah yang ingin penulis sampaikan ke seluruh pelaku kaderisasi (Bidang/Biro/Departeman) dan seluruh anggota/kader tanpa terkecuali. Hal dalam memahami jalannya organisasi perlu kita ketahui bersama dan pahami secara utuh.
Melihat perubahan status yang mengambil alih dan bertanggung jawab dalam kaderisasi begitu banyak hamper diselurh daerah di Indonesia (KMHDI Berada). Dengan pemahaman ini tentu cara menambal kurangnya pengetahuan dan pemahaman kaderisasi tentang organsasi KMHDI bisa kita atasi bersama-sama.
Oleh : Pitriyou (Kader PC KMHDI Denpasar)