Oleh: Tangkas Gede Hary Angga Purnama Damai (BPC KMHDI Bandung)
Om Swastyastu,
Om Awighnam Astu Namo Siddham,
Om Anobadrah Krtavo Yantu Wisvatah.
Visi: Sebagai Wadah Pemersatu Dan Alat Pendidikan Kader Mahasiswa Hindu Indonesia
Misi: Memperbesar Jumlah Kader Mahasiswa Hindu Yang Berkualitas
KMHDI Sebagai Organisasi Mahasiswa Hindu di Indonesia
KMHDI merupakan organisasi non-profit yang bergerak untuk meningkatkan kualitas generasi muda Hindu dengan menanamkan nilai-nilai religius, humanis, nasionalis, dan progresif. KMHDI menjadi wadah yang mempersatukan mahasiswa Hindu se-Indonesia sekaligus mendidiknya untuk menciptakan daya kritis yang ideologis dan membentuk jiwa kebijaksanaan dalam nilai-nilai kemanusiaan.
Sesuai dengan visi dan misinya, KMHDI tidak hanya menjadi wadah atau mengumpulkan mahasiswa Hindu, tapi juga dididik sesuai dengan kemampuannya, sehingga KMHDI bertanggung jawab memfasilitasi kreativitas seluruh mahasiswa Hindu di Indonesia, namun tidak memaksanya untuk ber-KMHDI. Mahasiswa Hindu berkualitas dari perspektif KMHDI adalah mahasiswa yang memiliki nilai-nilai religius, humanis, nasionalis, dan progresif yang bersedia berjuang di jalan dharma untuk mewujudkan kebebasan, keadilan, dan solidaritas bagi semua individu yang berada suatu negara yang berazaskan demokrasi dan hukum.
Disrupsi Organisasi Pada KMHDI
Disrupsi organisasi adalah perubahan atau gangguan yang signifikan dalam cara organisasi beroperasi, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti teknologi, perubahan pasar, atau bahkan pandemi. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan disrupsi organisasi adalah pergeseran pola pikir mahasiswa dalam memandang organisasi.
Di era pasca pandemi Covid-19, KMHDI menghadapi tantangan besar dalam menjaga relevansi di tengah disrupsi yang terjadi. Sebagai organisasi yang biasanya aktif dalam melakukan aksi di lapangan atau melakukan pertemuan dan diskusi secara langsung, kader KMHDI harus beradaptasi dengan situasi yang berubah akibat pandemi ini.
Disrupsi yang terjadi dapat terlihat dari berbagai hal, mulai dari terbatasnya akses ke sumber daya, polarisasi prioritas, hingga penurunan minat mahasiswa Hindu untuk bergabung dalam kegiatan ekstra kampus. Hal ini dapat mempengaruhi kinerja dan relevansi KMHDI.
Penurunan minat mahasiswa Hindu terhadap KMHDI merupakan masalah yang cukup kompleks dan memerlukan pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor penyebabnya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain:
- Kurangnya Pemahaman Tentang Pentingnya Peran Aktivisme Dalam Masyarakat
Salah satu faktor yang mungkin menyebabkan penurunan minat mahasiswa Hindu terhadap KMHDI adalah kurangnya pemahaman tentang pentingnya peran aktivisme dalam masyarakat. Sebagian mahasiswa mungkin lebih memilih untuk fokus pada pencapaian prestasi akademik atau pengembangan diri mereka secara pribadi, sehingga mengabaikan kesempatan untuk terlibat dalam gerakan sosial yang lebih luas. Mahasiswa seharusnya sadar akan peran dan fungsinya sebagai Social Control, Agent of Change, Guardian of Value, Moral of Force dan Iron Stock. Hakikat gerakan mahasiswa tumbuh karena adanya dorongan untuk mengubah kondisi kehidupan untuk digantikan oleh situasi baru yang merupakan simbol yang menjadi cikal bakal perjuangan nasional.
- Pola Gerak Mahasiswa Yang Melamban dan Pasif
Aktivisme mahasiswa ekstra kampus seringkali membutuhkan waktu dan energi yang tinggi, termasuk mempersiapkan acara, mengorganisir pertemuan, dan melakukan aksi di lapangan. Hal ini mungkin menjadi kendala bagi mahasiswa yang memiliki jadwal yang padat atau mempunyai keterbatasan waktu. Ditambah dengan pandemi yang berdampak pada malasnya mahasiswa untuk bergerak (mager) dan mengadakan semua kegiatan dalam jaringan (daring). Hal tersebut dapat berbahaya dikarenakan akan sulit mengontrol massa yang terlibat, sehingga disorientasi akan mudah terjadi pada proses-proses pengkaderan di KMHDI.
- Terjadinya Polarisasi Prioritas dan Perpecahan di Kalangan Mahasiswa
Polarisasi prioritas dan perpecahan di kalangan mahasiswa juga dapat menjadi faktor penyebab penurunan minat terhadap KMHDI. Terkadang, mahasiswa yang mempunyai pandangan prioritas yang berbeda-beda tidak dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama, sehingga gerak juang KMHDI menjadi terpecah-belah. Ditambah prioritas mahasiswa terpolarisasi dan terdisrupsi akibat adanya program internship yang mewabah di masa pandemi dengan menawarkan profit di setiap programnya, sehingga mahasiswa membandingkannya dengan pergerakan dan aktivitas KMHDI sebagai organisasi non-profit yang dirasa kurang bermanfaat. Hal ini mengakibatkan pergerakan mahasiswa di bidang aktivisme dan gerakan sosial menjadi tidak relevan bagi mereka.
- Disorientasi Ideologi dan Disinterpretasi Makna KMHDI
KMHDI yang sejatinya organisasi non-profit yang bergerak atas dasar dharma agama dan dharma negara sering kali tergeser oleh pola pikir mahasiswa yang menganggap KMHDI hanya organisasi untuk mengumpulkan kader-kader mahasiswa Hindu di seluruh Indonesia, bukan sebagai alat pendidikan kader. Hal ini disebabkan oleh terjadinya disorientasi pada Mahasiswa Hindu pada saat melaksanakan proses pengkaderan, hal tersebut terjadi karena banyak faktor, salah satunya adalah tidak terkontrolnya proses pengkaderan (pengideologian) dan hanya berfokus untuk menambah massa dengan cara “nongkrong” atau melakukan sesuatu yang dianggap asik yang tidak melibatkan pendidikan kader di dalamnya. Hal tersebut menyebabkan pemikiran kader menjadi dangkal dan menganggap KMHDI hanya sarana pemuas hasrat sosial mereka dalam pergaulan.
Dalam rangka mengatasi masalah ini, KMHDI perlu melakukan evaluasi dan introspeksi ke dalam organisasi. KMHDI juga dapat melakukan berbagai strategi, seperti meningkatkan visibilitas organisasi, mengoptimalkan penggunaan media sosial, dan mencari kolaborasi dengan organisasi atau lembaga lain untuk memperluas jejaring dan meningkatkan relevansi gerakan. Selain itu, kampus juga dapat memainkan peran penting dalam memberikan dukungan dan fasilitas untuk organisasi mahasiswa, sehingga minat mahasiswa terhadap aktivisme dapat kembali membara.
Menjaga Relevansi KMHDI Sebagai Organisasi Pergerakan Mahasiswa Hindu
KMHDI sebagai organisasi yang mewadahi pergerakan mahasiswa Hindu dan sebagai alat pendidikan kader dalam memenuhi kebutuhan akademis maupun non-akademis kader sangat penting bagi KMHDI untuk tetap berinovasi dan menyesuaikan diri dengan situasi ini. KMHDI dapat mengembangkan program-program baru yang lebih relevan dengan kondisi saat ini atau memanfaatkan kreativitas dan inovasi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam organisasi.
KMHDI seharusnya menjadi semakin relevan dalam membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan dan pengalaman di luar akademik. Meskipun pandemi Covid-19 telah menyebabkan disrupsi pada kegiatan KMHDI, namun dengan adanya teknologi dan inovasi, banyak organisasi telah berhasil beradaptasi dengan kondisi saat ini dan terus memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berpartisipasi dan berkembang.
Visibilitas dan peran media sosial dalam KMHDI juga menjadi sangat penting mengingat banyaknya pengguna media sosial. Media sosial menyediakan wadah bagi KMHDI untuk mengkomunikasikan informasi penting dan menampilkan diri secara lebih efektif kepada masyarakat luas. Peran media sosial ini bertujuan agar dapat meningkatkan visibilitas sosial media, memberikan kesempatan kepada KMHDI untuk mempromosikan diri mereka dan meningkatkan visibilitas mereka di antara mahasiswa, masyarakat, dan bahkan lembaga keumatan. Mengkomunikasikan informasi sosial media memungkinkan KMHDI untuk mempublikasikan informasi penting seperti kegiatan, pengumuman, dan program terbaru secara cepat dan efektif.
Selain itu, KMHDI juga dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memperluas jaringan mereka dan membangun hubungan dengan orang-orang yang memiliki minat dan tujuan yang sama. Hal ini dapat membantu mahasiswa memperoleh wawasan baru, meningkatkan kemampuan networking, serta mempersiapkan mereka untuk berkarir di masa depan. Keberadaan KMHDI juga dapat memberikan dampak positif pada mental dan emosional mahasiswa. Keterlibatan dalam kegiatan organisasi dapat membantu mahasiswa merasa lebih terhubung dengan lingkungan dan menciptakan rasa kebersamaan dengan sesama mahasiswa.
Dalam konteks pembangunan karakter, KMHDI juga dapat membantu mahasiswa Hindu mengembangkan keterampilan kepemimpinan, pengambilan keputusan, serta tanggung jawab sosial. Keterampilan ini akan menjadi sangat berharga bagi mahasiswa Hindu saat memasuki dunia kerja di masa depan. Dalam konteks masa depan, kegiatan KMHDI juga dapat membantu mahasiswa Hindu dalam mempersiapkan diri untuk menjadi agen perubahan yang berperan dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan.
Dengan demikian KMHDI tetap relevan dan dapat memberikan dampak positif bagi mahasiswa dan masyarakat. Oleh karena itu, sebagai kader KMHDI yang telah terideologi dan memahami Visi serta Misi KMHDI harus terus melakukan inovasi dan gerakan konkrit agar dapat menjadi agen perubahan bangsa. Selain itu, perlu adanya kerja sama dengan masyarakat dan lembaga pemerintah untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Om Santih Santih Santih Om