Memperingati Hari Kelahiran Pancasila, Kamis (1/6) kemarin berbagai elemen bangsa menyambut penuh dengan suka duka. Berbagai kegiatan dan even dari berbagai daerah dengan mengusung semangat nasionalisme dan patriotisme digelar. Pesan-pesan kebhinekaan, persatuan dan kesatuan digelorakan.
Diantaranya kegiatan yang digelar oleh Dewan Pimpinan Pusat Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (DPN Peradah) dan Pimpinan Pusat Kesatuan Mahasiswa Hindu Indonesia (PP KMHDI) dengan menggagas acara Simakrama Kebangsaan yang mengusung tema “Pancasila Pemersatu Bangsa” yang akan digelar di Gedung Nusantara IV DPR/MPR RI, Jakarta, Kamis kemarin (1 Juni 2017).

Kegiatan Simakrama Kebangsaan ini di laksanakan oleh DPN PERADAH Indonesia dan PP KMHDI didukung oleh, PHDI Pusat, PHDI DKI Jakarta, Banjar Se-Jabodetabek, Umat Hindu Banten, dan Bekasi serta dari IKSCON.
Acara Simakrama Kebangsaan yang digelar pukul 13.00 kemarin di hadiri sekitar 500-an Umat Hindu se Jabodetabek, PHDI DKI, perwakilan PERADAH dari beberapa wilayah, KMHDI, tokoh Hindu, dan banjar-banjar di wilayah DKI dan sekitarnya.
Tampak beberapa organisasi memberikan orasi kebangsaannya, diantaraya Presidium PP KMHDI, Ketua Umum DPN Peradah, Ketua IKSCON, Sekjend ICHI, Ketua Umum Pengurus Harian PHDI Pusat, dan Wakapolri. Acara ditutup dengan penandatanganan komitmen kebangsaan dari umat Hindu.

Umat Hindu membuat komitmen kebangsaan, melalui organisasi Hindu tingkat nasional menandatangani komitmen mereka terhadap Pancasila. Mereka mendatangani komitmen tersebut saat Simakrama Kebangsaan yang digelar DPN Peradah Indonesia dan PP KMHDI untuk memperingati hari lahir Pancasila pada 1 Juni di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen.
“Ini merupakan komitmen kami terhadap Pancasila. Kami menyatakan tegas cinta NKRI dan tidak ada sedikit pun ingin lepas dari NKRI, NKRI harga mati. Pancasila adalah nafas, jiwa dan spirit kami,”
Penandatanganan komitmen dilakukan pada lima buah spanduk. Isinya tentang kesetiaan umat Hindu terhadap Pancasila. Satu spanduk akan disampaikan ke presiden Joko Widodo, agar presiden mengetahui komitmen umat Hindu menjaga NKRI dan Pancasila. Satu spanduk mereka berikan kepada Panglima TNI sebagai garda nomor satu penjaga NKRI, satu spanduk ke Kapolri sebagai penjaga NKRI nomor dua. Lalu satu spanduk mereka berikan kepada Ketua MPR RI sebagai penjaga konstitusi dan satu spanduk lagi mereka jadikan arsip.